Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Pendidikan dan Middle Income Trap

  Oleh Ahmad Rizali  Berdomisili di Depok Dua puluh tahun silam, sebuah riset oleh tim Jepang yang tidak dipublikasikan dengan semarak menyebutkan bahwa di masa depan (saat ini) 3 jenis bisnis yang tumbuh pesat adalah: Wellness, Education dan Digital/IT. Riset itu terbukti. Kemarin seorang wartawan ekonomi dari sebuah lembaga besar membandingkan nasib Amerika Selatan yang terengah -engah keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah menuju penghasilan tinggi. Mencemaskannya, sang wartawan menilai negara Asean dengan rujukan Amerika Latin. Dituliskan, Indonesia, Filipina dan Thailand bisa bernasib buruk karena sektor pendidikan dianggarkan kecil terhadap PDB negaranya. Saya melihatnya sebagai kepedulian terhadap pendidikan dengan benar. Meski dianggarkan 20 % terhadap APBN, jika tidak fokus, maka bak menggarami air laut. Apalagi jika 20% itu terhitung kecil (relatif dibanding negeri acuan) persentasenya terhadap PDB, selesai sudah. Tak berdampak. Betul, APBN kita terbatas. Justru k

PGRI Pulau Banyak Barat Gelar Baksos di Sekolah Terpencil

  Singkil -Potretonline.com, 29/11/21. Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2021 dan HUT PGRI ke-76, Persatuan Guru Repubik Indonesia (PGRI) Cabang Pulau Banyak Barat (PBB) Kabupaten Aceh Singkil menggelar bakti sosial ke beberapa sekolah terpencil. Ketua Cabang PGRI Pulau Banyak Barat, Arisman SPd kepada media, Senin (29/11) mengatakan, kegiatan bakti sosial ini dalam rangka memeriahkan HGN tahun 2021 dan HUT PGRI ke-76. "Adapun bakti sosial ini mengambil lokasi di empat desa dalam Kecamatan Pulau Banyak Barat, yaitu Desa Suka Makmur, Asantola, Haloban dan Desa Ujung," kata Arisman. Dikatakannya, adapun bakti sosial ini bertujuan untuk membantu beberapa sekolah dengan membagikan Al Qur'an, Kamus, Majalah POTRET dan Anak Cerdas, Celengan dan penanaman pohon bunga serta memperkuat silahturrahmi antara pengurus dan anggota PGRI di Kecamatan Pulau Banyak Barat. Arisman menjelaskan, dengan bantuan yang diserahkan lebih menguatkan budaya literasi bagi siswa

Seni, Muda, Budaya dan Nasionalisme

  Oleh Hafidh Mulyansyah Putra Berdomisili di Bandung, Jawa Barat     Nasionalisme itu apa sih? Saya bertanya pada diri sendiri ini. Saya paham betul bahwa nasionalisme dibentuk dari 2 gabungan kata, nasional dan isme. Nasional berarti bangsa sendiri dan isme menunjukkan sifat atau karakter, jadi nasionalisme berarti sifat kebangsaan. Definisi simpel itu selalu menjadi isu hangat di bawah langit-langit Indonesia hingga sekarang. Namun apakah kita sadar bahwa apresiasi terhadap penganut sifat kebangsaan ini masih saja kurang dihargai? Terutama pada pelaku seni, lebih spesifik lagi pada pelaku seni muda tradisional, yang saya sebut  the real hero  saat ini. Oke, sebaiknya kita awali dengan menerawang tentang seni tradisional itu sendiri. Siapa itu pelaku seni muda tradisional? Apa sih peran pentingnya? Seberapa pentingnya dalam menumbuhkan sifat kebangsaan ini?    Seni dan budaya, dua kata yang berbeda arti, saling berkaitan, sehingga terkadang disamaartikan. Menurut saya, seni itu varia

Empe Tega

  Oleh : Indra Mardiani, S. Pd   Alkisah di sebuah desa di Aceh Besar, hidup seorang perempuan kecil dengan neneknya.Perempuan itu sering disebut dengan Inoeng dan neneknya dipanggil dengan sebutan Empe. Kehidupan mereka sangatlah memprihatinkan, tetapi mereka menjalani kehidupan dengan penuh syukur dan pantang menyerah. Sayangnya,    keprihatinan tersebut dari hari ke hari semakin tak dimengerti oleh Inoeng. Seringkali ia tidak punya makanan yang bisa dimakan. Inoeng biasanya bekerja mencari kayu bakar ke hutan dan menukarnya dengan beras. Sedihnya, pekerjaan itu tak dapat ia lakukan, karena ia harus menjaga neneknya sakit. “ Inoeng, jak kenoe sajan Empe, picet ulee siat ,” ( Inoeng, kemari sebentar, tolong pijit kepala nenek,” “Get, Empe” Inoeng tak pernah membantah apa yang diminta oleh neneknya. Ketika Inoeng memijit kepala neneknya, ia berdoa dalam hati agar neneknya mau makan dan minum, walaupun hanya air putih yang ada di rumahnya. Selama sakit satu gelas air pun tak habis dimin

Gagasan dan Gerakan: HUT ke-12 Ikatan Guru Indonesia

  Oleh Ahmad Rizali Pendiri IGI, berdomisili di Depok  Gagasan itu adalah energi potensial dan Gerakan itu adalah energi kinetis. Energi potensial itu adalah ciptaan Tuhan dan tinggal kita comot dari alam dan manusialah yang mengubahnya menjadi energi kinetis yang menggerakan. Jadi, berdirinya Ikatan Guru Indonesia (IGI) adalah salah satunya gagasan saya, jelas saya hanya mencomot dari alam dan bertemu dengan gagasan para pendiri lain, berkumpulah sejumlah energi potensial dlm mendirikan IGI. Bagian paling sulit adalah mentransformasikan gagasan menjadi gerakan, energi potensial menjadi energi kinetis yang menggerakkan semua gagasan menjadi kenyataan. Dalam hal inilah, IGI patut berterima kasih kepada para pengubah energi potensial menjadi energi kinetis, bak pembangun "bendungan dan generator" sehingga gagasan berdirinya IGI terlaksana dan berjalan.  Saya sebut di sini antara lain (ada yg menjadi pendiri dan adapula yg tidak): Muhammad Ihsan, Ahmad Yasin, Satria Darma, Sirik

Latsar CPNS Formasi Tahun 2019 Gol III Angkatan II Ditutup

Banda Aceh -Potretonline.27/11/21.  Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Banda Aceh, Arie Maula Kafka, S.Sos atas nama Pemerintah Kota Banda Aceh resmi menutup kegiatan Pendidikan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III Formasi Umum Tahun 2019 Angkatan II, Jumat (26/11/2021). Penutupan kegiatan tersebut ikut dihadiri oleh Sekretaris BKPSDM Kota Banda Aceh, Muliadi, SH, MH, Kasubbid Diklat dan Sertifikasi, Fitri Widyawati, S.STP, M.Si beserta panitia latsar. Pada kesempatan tersebut, Arie berpesan kepada seluruh peserta yang baru saja menyelesaikan latsar agar menjadi agen perubahan pada instansi kerjanya masing masing. “Saya mengajak seluruh peserta latsar kali ini untuk menjadi agen perubahan pada instansi kerjanya masing-masing, mulailah dengan hal-hal kecil namun bisa berdampak pada perubahan positif bagi Kota Banda Aceh,” pesan Arie. Ia juga memberikan motivasi kepada peserta untuk menajadi PNS yang tangguh serta tidak sombong setelah mereka mendapat

LITERASI PAHALA

Oleh Khairudin Budiman  Ketua Harian PP Jaringan Sekolah Digital Indonesia  Dulu saya menganggap pahala itu seperti lembaran voucher yang dikumpulkan di dunia, lalu ditukar di akhirat. Semakin kemari, semakin berpikir saya, bagaimana cara kita ngecheck jumlah pahala yang kita kumpulkan? Mendengar ceramah-ceramah Gus Baha, malah semakin agak kebalik pikiran saya. Ibadah kok kayak transaksional, kerjakan ini dapat itu. Gus Baha malah menertawai jika beribadah berharap pahala. Tanpa pahala, apa kita tidak mau beribadah ?. Bukankah kasih sayang Allah sangatlah luas, fleksibel, semua bisa tak terduga dalam kenikmatan? Bukankah kasih sayang Allah yang membuat kita menuju surgaNya? Bahkan kecintaan kepada Allah menjadikan sosok seperti Rabi'ah meminta Allah menutup pintu surga atas kehambaanNya yang tulus. Dia mencari kecintaan Allah, pasti melebihi surga. Apa lalu kita tak boleh berharap pahala? Tentu saja, Allah menjanjikan reward dan Allah senantiasa menepati janjiNya. Wajar saja jika

SELAMAT ULANG TAHUN IGI

Oleh Satria Dharma Pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI) “Organisasi profesi guru ini harus mandiri, independen dan mesti digunakan oleh guru untuk memajukan profesinya, meningkatkan kompetensinya, kariernya, wawasan kependidikannya, perlindungan profesinya, meningkatkan kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat. Bendera kebangkitan guru telah kita kibarkan bersama,” Satria Dharma, Pendiri dan Ketua Ikatan Guru Indonesia pertama. Ikatan Guru Indonesia atau IGI pada awalnya terbentuk melalui diskusi di milis The Center for The Betterment of Education (CBE): cfbe@yahoogroups.com. Dua begawan pendidikan muda kala itu, Satria Dharma dan Achmad Rizali, resah dengan kondisi mutu guru di Indonesia. Melalui CBE, keduanya beberapa kali melakukan dialog pendidikan secara nasional. Hasilnya, guru dianggap menjadi persoalan pendidikan yang serius. Di sisi lain, kinerja pemerintah dalam meningkatkan profesionalitas guru juga memprihatinkan. Organisasi guru yang diharapkan bisa menjadi bidan yang

Wahai Guru, Panutanku

Oleh  Mawardi Hasan Berdomisili di Cendana Limpok, Aceh Besar  Engkau jalani hidup penuh syarat Siang dalam penat Menanti malam untuk beristirahat Mengajar dengan giat dan berjiwa kuat Meski 1001 tingkah siswa yang pekat Walau tantangan berat dan rintangan sering dekat Engkau bertekad bulat Demi kesuksesan kami suatu saat Agar tiada sesal di akhir hayat Setiap pagi hingga petang Engkau tetap menguntai senyum senang Meski banyak masalah dalam pikiran Kau tetap bertutur ketulusan dan keikhlasan Kadang suaramu terdengar sayup Namun semangat mengajarmu tak pernah redup Agar mata dan pikiran kami tak tertutup Wahai guru.. Panutanku.. Darimu aku sadar bahwa Engkau bagai lentera hati yang tiada sirna Walau ragaku kini berkelana Namun jasamu terukir sempurna Hingga ku sadar dan belajar tentang makna Hidup yang sesungguhnya Cendana Limpok, 25 November 2019

Kedermawanan Sedekah Pagi bersama ACT, Puluhan Anak Yatim di MIN 1 Banda Aceh Dapat Santunan

Banda Aceh Potretonline.com, 24/11/21. – Kolaborasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh dengan MIN 1 Banda Aceh dalam menumbuhkan sifat dermawan para siswa mulai menunjukkan hasil. Rabu (24/11), ACT Aceh menyalurkan santunan untuk anak yatim pada Perayaan Maulid Nabi di MIN 1 Banda Aceh. Santunan ini merupakan hasil dari kedermawanan para siswa yang rutin berdekah di celengan Sedekah Pagi ACT. Celengan Sedekah Pagi merupakan salah satu program ACT sebagai sarana edukasi di sekolah untuk membiasakan sifat dermawan sejak dini. Seribu lebih siswa di MIN 1 Banda Aceh rutin bersedekah di celengan kelas setiap pagi, dan pada perayaan Maulid Nabi ini, hasil dari sedekah anak-anak sekolah MIN 1 Banda Aceh ini disalurkan untuk puluhan anak yatim yang juga bersekolah di sana.  “Alhamdulillah ACT bersama MIN 1 Banda Aceh, hari ini menyantuni puluhan anak yatim yang ada di sekolah ini. Dimana santunan yang terkumpul ini berasal dari anak-anak yang bersekolah disini, dan disalurkan untuk anak-anak yatim