Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Balai Syura Ureung Inong Aceh : Dukung Geucik Perempuan Aceh Besar yang Terpilih Secara Demokrasi.

Foto:  RA Karamullah/ Serambinews Terpilih secara demokrasi dan dilantiknya Cut Zaitun Akmal, ST Geucik (Kepala Gampong) Seuneubok, Kecamatan Seulimuem di Aceh Besar, menjadi menjadi sebuah berita yang membahagiakan, ditengah situasi rendahnya jumlah kepemimpinan perempuan di eksekutif dan legislatif di Aceh hari ini. Cut Zaitun Akmal, ST terpilih pada tanggal 6 Juni 2018 yang berhadapan dengan 3 kandidat laki-laki dari Gampong yang sama dan menjadi satu-satunya Geuchik perempuan di Aceh Besar, yang memiliki 604 Gampong.  Terpilihnya Beliau sesuai dengan Qanun no 6 tahun Tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan pasal 8 yang isinya “Perempuan berhak menduduki posisi jabatan politik, baik di lingkungan eksekutif maupun legislatif secara proporsional. Serta pasal 9 (2) Pemerintah Aceh dan Pemerintah kabupaten/kota wajib memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dan laki-laki dalam meningkakan kualitas hidupnya secara proporsional.  Pilkada satu tahun lalu

Seperti Mimpi Hari Ini

Ilustrasi : Ngasih.com Oleh Tabrani Yunis Langit berdebu lembab, basah hujan menerpa daun-daun matahari bersembunyi sendiri Sepi bergelantungan di hati disambut mimpi ilusi tuk berdiri kembali menghapus debu di langit agar hidup bisa lebih berarti seperti mimpi hari ini

Segudang Masalah pada Industri Perkebunan Nagan Raya

Nagan Raya - Aktivis Rawa Tripa Institute Abdullah Yunus menilai Bupati Nagan Raya gagal melindungi Petani Sawit. Misalnya, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) setempat membeli sawit Petani dengan harga jauh dibawah standar yang ditetapkan oleh pemerintah.  Kepada Wartawan di Nagan Raya, Abdullah Yunus menambahkan, Bupati setempat hanya diam membisu ditengah jeritan petani sawit, dengan harga sawit sekitar 850 perkilogram dari antara 1.500 – 1.700 perkilo gram pada bulan puasa lalu, namun sejauh itu, belum ada tindakan apapun dari pemerintah setempat, tandasnya. Padahal, sesuai dengan pasal 4 permentan Nomor 1/2018 tentang pedoman penetapan harga tandan buah segar produksi pekebun, Pemkab berkewajiban melindungi dan memfasilitasi agar harga sawit tidak dibeli jauh dibawah standar.  Menurut Abdullah, sebenarnya tentang standar harga sawit sudah diatur dalam Pergub No 39/2015, tentang pedoman pembelian tandan buah segar kelapa sawit produksi pekebun Aceh sepertinya diabaikan ol

Maaf, Aku Terlambat

Oleh Lina Zulaini Aku rangkai sajak rindu Pada daun kering Untuk dirimu Yang 'katanya' akan pulang Aku menunggu Di bawah bayang rembulan Bersama ranting Dan cabang "Lejar" Suara jingga berbisik Hingga aku berlari Membelah pelangi Namun, tiba pupus Daunku di telan rimba Terlambat aku rengkuh Hilang kamu dibawa senja

"SIDARA": Mengembangkan Pendidikan Dayah Lewat TIK

Banda Aceh - Guna mengembangkan dan memajukan pendidikan dayah, berbagai inovas terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan Dayah (Disdik) Dayah Kota Banda Aceh, termasuk dengan mengoptimalkan pemanfaatan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Inovasi teranyar yang dirancang oleh para penggawa Disdik Dayah Banda Aceh yakni sebuah aplikasi yang diberi nama Sistem Informasi Dayah Terpadu (SIDARA). Aplikasi berbasis web ini memuat tentang profil lengkap setiap dayah yang ada di Banda Aceh. Begitu ungkap Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh Muhammad Syarif pada acara pembukaan Pelatihan Sistem Informasi Dayah yang berlangsung di Aula Madani Center, Gedung Diskominfotik Banda Aceh, Selasa (24/7). “Aplikasi ini memuat tentang profil dayah secara universal meliputi profil guru, data santri, alumni, dan data fasilitas pendukung seperti asrama, bilik, ruang belajar, laboratorium serta hal-hal lain yang dibutuhkan masing-masing dayah,” katanya. Ia mengharapkan, setia

Rindu

Oleh : Nsyah Rindu.. Masih berat untuk dikatakan tapi tak bisa berbohong Rindu... Mempunyai hati yang gelisah tapi hanya mampu menghayalkan Rindu... Ada kalanya seperti angin yang datang, lalu tiba-tiba pergi dengan seketika Rindu... Bisa menetes kan air mata, tetapi merasakan kebahagian Mata tak bisa rindu akan bayangan Kaki tak bisa rindu untuk melangkah Mulut tak bisa rindu untuk di ucapkan Hati yang hanya bisa memahami apa itu rindu sebenarnya Menyimpan perasaan terus menerus hingga membeku seperti batu Rindu pasti menyisa-kan luka dan kepedihan Rindu pasti akan menjumpai-mu dan menyapa-mu Jadi jujur aku sedang merindu dengan seorang wanita Kutuliskan sedikit rindu diatas kertas Dengan sisa-sisa tinta pena yang ada Kutuliskan namanya di atas selembar kertas putih Ku sebut namanya didalam hati-ku sambil berteriak Aku rindu Anny ... Hingga dia merasakan getaran rindu yang sudah lama aku pendam di hati.

Rapai Geleng Hipnotis Pengunjung Indonesia City Expo

Tarakan - Penampilan Rapai Geleng delegasi Pemko Banda Aceh mampu menghipnotis pengunjung Indonesia City Expo di Tarakan, Kalimantan Utara. Tarian ini dibawakan anak-anak Sanggar Citka Geunta didepan Stand milik Kota Banda Aceh, Jumat (24/7/2018) malam. Keserasian gerak dan kelincahan tangan menabuh rapai para penari ini mengundang decak kagum para pengunjung di area Indonesia City Expo Apeksi Tarakan di Taman Berkampung. Penampilan anak-anak muda Kutaraja ini membuat stand Banda Aceh disesaki pengunjung.  Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM beserta istri, Hj Nurmiaty AR juga berada di stand saat tarian rapai geleng ditampilkan. Begitu juga Wakil Wali Kota, Drs H Zainal Arifin dan istri, Hj Fauziah. Aminullah mengatakan, seni budaya menjadi kekayaan Banda Aceh dalam mempromosikan wisata keluar daerah, bahkan ke manca negara. Rapai Geleng merupakan budaya tradisional Aceh yang kental dengan nilai-nilai agama dimana lirik-liriknya mengandung p

Pemkab Pidie Jalankan Upaya Percepatan Pencapaian SDG's

PIDIE- Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, ST menyampaikan komitmen pemerintah Pidie dalam menjalankan berbagai upaya untuk percepatan pencapaian target Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goal (SDGs). “Pemerintah Pidie berkomitmen menjalankan berbagai upaya strategis untuk percepatan pencapaian TPB/SDGs di Pidie. Kami berharap semua pihak dapat memperkuat kerja sama dan menjalankan berbagai upaya dengan seoptimal mungkin, sebab 17 tujuan yang termuat dalam TPB/SDGs tersebut merepresententasikan harapan seluruh elemen masyarakat. Semua orang ingin hidup dengan baik, terpenuhi kebutuhan dasarnya, bebas dari kemiskinan dan kelaparan, mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas, bisa memanfaatkan air bersih, berkurangnya kesenjangan serta dapat menikmati hidup dengan iklim sosial dan ekonomi yang nyaman dan berkeadilan”. Komitmen ini disampaikan di hadapan peserta pada saat membuka acara konsultasi publik SDGs pemangku kepen

Ironi Sertifikasi Guru

Oleh Tabrani Yunis Baru-baru ini, pernyataan yang berupa kritik Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati  terhadap guru di tanah air terkait dengan dana sertifikasi sangat menghentak hati para guru di tanah air. Sri Mulyani seperti kit abaca di beberapa media mengatakan bahwa  ada kecenderungan guru hanya ikut sertifikasi sebagai syarat untuk kenaikan pangkat yang ujungnya agar bisa mendapatkan tambahan tunjangan profesi.  "Saya dulu dengar guru ada sertifikasi, saya senang. Tapi sekarang, sering sertifikasi itu tidak mencerminkan apa-apa. Mungkin prosedural saja supaya bisa mendapatkan tunjangan. Bukan dia tersertifikasi berarti profesional menjadi guru," kata Sri Mulyani saat berbicara di hadapan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di gedung PGRI, Jakarta Pusat, Selasa (Kompas.com 10/7/2018). Ya, pernyataan dan kritik yang dilemparkan kepada seluruh guru di tanah air itu terasa sangat menohok dan membuat perasaan banyak guru di tanah air teri

Bercerita Pada Senja

Oleh Lina Zulaini Senja Masihkah kau merindunya? Layaknya diri ini Masihkah kau menantinya? Layaknya sukma ini Senja Biar aku sedikit lama Di sudut sunyi bernama sepi Di ruang mimpi bersama asa Di ujung relung sendu Senja  Aku merindu Seperti mu menanti malam Aku bersemanyam Mencoba melepaa saka Senja Lagi lagi aku terbunuh  Oleh rindu  Barueh, 20 Juli 2018

Headline bagi Siapa?

Oleh: Iqbal Perdana Staff di CCDE Pada anatomi media masa, headline menjadi wajah yang mencuri minat baca. Ia menjadi godaan paling mujarab untuk “menjerumuskan” para pembaca membeli, dan mengeja sebuah peristiwa, kata demi kata. Mengamini, sambil mengeleng-gelengkan kepala, lalu menjadi bahan bincang di meja-meja warung kopi. Dari sekian banyak tahapan pemberitaan; menentukan peristiwa, menentukan sumber yang akan diwawancarai, menulis dalam bentuk tulisan, editing, publish. Pembaca akan berperan setelahnya, yakni mengkonsumsi. Pembaca secara umum, langsung, tidak bisa mengintervensi praktek-praktek jurnalistik. Nantinya, pembaca hanya dapat memberi feedback. Sampai disini, rasanya pembaca tidak ada daya apalagi upaya menentukan headline, menempatkan sebuah peristiwa pada halaman depan atau halaman kesekian. Ia menjadi hak prerogatif media, atau mereka yang berkepentingan di belakangnya. Kalau sudah begini, rasanya pembaca seperti didikte untuk mengetahui hal ini

BNN Lhokseumawe Ajak Blogger Kampanye Anti Narkoba

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lhokseumawe menggandeng Komunitas Blogger Lhokseumawe untuk menggelar acara Forum Komunikasi Anti Narkoba berbasis Media Online, sebagai salah satu rangkaian kegiatan sosialisasi, pencegahan dan anti narkoba khususnya di Kota Lhokseumawe.  Dalam Acara dengan tema "Generasi Digital, Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba" yang diadakan di Hotel Diana Selasa (17/7) dihadiri oleh 30 blogger, youtube dan penggiat media sosial yang berasal dari Kota Lhokseumawe dan sekitarnya.  Ketua BNN Kota Lhokseumawe Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Lhokseumawe, AKBP Fakhrurrozi, S.H, dalam kata sambutannya mengharapkan para masyarakat bisa bersama-sama melakukan pencegahan narkoba, sehingga terbentuk sinergitas antara masyarakat dan para penegak hukum.  Beliau juga mengingatkan, bahwa ancaman narkoba tidak hanya ditujukan untuk kalangan remaja dan dewasa, bahkan anak usia dini sudah menjadi target dari para pengedar narkoba. 

Bayangan Sang Bidadari

Oleh : Nsyah Dalam sepinya waktu Tak jeda ku sulam rindu di jiwa Dalam sunyi-nya lara Tak sirna ku rajut kasih di muara kalbu Bahwasanya akulah pengagum -m u Di balik tabir rahasia Setiap senyum karisma-mu Melekat erat dibenak malam-ku Mengantarkan hasrat-ku ketepi bahagia Walau arah nan jadi ruang pemisah Mengangumi-mu bukanlah dosa Lelah cucuran keringat dalam munajat Tiada terbilang hitungan dalam angka Melainkan hitungan dalam aksara Tuk hampiri bayang-mu pada rembulan Tuk datangi jiwa-mu dalam impian Meski terkadang dalam bisu Kukemas tetes bening yang jatuh Meski terkadang dalam senyum Kubasuh luka merona oleh kejam laku-mu Kamu tetaplah sang bidadari rahasia-ku Dibalik tirai yang menggurung-ku Dalam bias malam sepi-ku Sampai bila air mata-ku kering Sampai bila nafas-ku henti Kumasih disini dengan malam-ku Merajut sejuta impian indah Bersama bayangan-mu Buat bidadari -ku yang baru ku kenal Engkau ju

Mengikat Cinta

Oleh Tabrani Yunis Hari ini, bukan hari Kartini Tapi hari pernikahan kita Hari kita menyatukan hati Hari kita menyemai cinta Tanggal 21 April  Sepuluh  tahun lalu Kita bersimpuh mengikat cinta Untuk mengukir masa depan bersama Menatap dan membangun hidup Dalam asa samara Alhamdulilah Kita selalu dalam lindungan Allah Yang mengarahkan Kemana kayuh bahtera Akan dibawa Hari ini izinkan aku Tetap bersyukur Bertafakur Atas segala Yang telah kita Arungi bersama Alhamdulilah Itulah satu kata Buat kita

Dear Mahasiswa Tua

Masa demi ma sa sudah terlewati, hampir lima tahun sudah menimba ilmu di negeri syariat Islam ini, belum ada ijazah pun yang mampir pada diri-nya ini, segudang pengalaman sudah banyak menghampiri, hanya topi toga yang masih terlihat jauh di ujung negeri. Hampir lima tahun menimba ilmu di negeri syariat Islam ini, belum juga bisa terlunasi dengan sehelai ijazah dan wisuda yang dirinya janjikan buat orang tua tercinta-ku ini. Jalan terjal sudah lama dilalui hanya segelintir teman yang dapat memahami seberapa berat kuliah di negeri syariat Islam ini. Mondar-mandir sana sini, tak satupun dosen memahami apa isi hati mahasiswa tua ini. Tak banyak yang tahu seberapa berat untuk meraih sebuah toga dan sehelai ijazah di negeri syariat Islam ini, yang hanya orang tahu bagaimana masuk di universitas besar dinegeri syariat Islam ini dengan kebanggan yang tersembunyi. Namun entahlah apakah daya mahasiswa tua ini, seiring waktu berlalu hari demi hari usia mulai menua di atas

Rintihan Sang Jalang

Oleh Lina Zulaini Aku melihat dia Menggendong bakul kecil yang berat Di bawah terik surya Memeras keluar bengak yang lama ditahan Berjalan lesu meniti jembatan alang Sambil sesekali menoleh ke belakang Seraya menyapa pejalan lain Tersenyum paksa Lejar Aku dapat melihat di lipatan wajahnya Yang tak lagi belia Kecewa Dapat aku lihat dari lipatan bibir yang sangat tulus Menyesal Kulihat dia mengutuk masa muda yang telah hilang Sesekali dia duduk di tengah jalannya Mengadah penuh harap Dia lempar lihat pada sebuah kendaraan Sambil tersenyum malu pada lutut yang tak lagi kokoh Dia lanjut bertapak hingga mencapai gubuk kecil penuh derita Memegang daun pintu dan mulai tersedu Menyeka air mata yang mulai banjir Mengatup kepala kosong hingga berkata "Tuhan, kembalikan masa mudaku" Kota Jantho, 06 Juli 2018

Pengupas Cangkang Kehidupan

Oleh: Iqbal Perdana Staff di CCDE Tubuhnya bergetar saat mengupas seonggok cangkang petang itu. Nur harus mengayunkan  sikien  c atok  (alat untuk mengupas cangkang tiram) empat sampai lima kali agar bibir cangkang lumat, “Kalau besar sampai 7 kali,” katanya. Mengadu  sikien catok  dan cangkang begitu saja tidak cukup, “Ada celahnya, harus diarahkan ke celah itu,” terang Nur sambil menunjuk celah pada wujud cangkang itu. “Mungkin untuk pertama tidak bisa melihat, karena sedikit sukar untuk dicari.” Tangan kirinya dibalut sarung tangan berwarna coklat, sedang tangan kanannya telanjang, hanya menggenggam  sikien catok . Sarung tangan yang ia gunakan juga sudah sobek, agaknya tidak layak pakai, ada bolong besar di jari telunjuk dan jari tengah sarung itu. Alhasil, banyak luka bekas sayatan cangkang tiram yang menganga di telapak tangannya. Nur. Wanita berumur setengah abad itu berprofesi sebagai nelayan tiram. Berawal dari membuntut teman, “Jadi keterusan,” akunya. Awalnya ia

Menyoal Keberadaan Pemuda Aceh

Oleh Iqbal Perdana Staff di CCDE Kita semua sepakat, bahwa masa depan Aceh berada di pundak pemuda Aceh. Siap tidak siap, pemuda Aceh adalah penerus kegemilangan Aceh. Di belahan dunia manapun, pemuda selalu menjadi aset paling penting dalam meningkatkan taraf kehidupan. Pemuda menjadi barometer kesuksesan sebuah daerah, kemajuan dan tingkat kemakmuran. Di Aceh, sejak zaman kesultanan. Pemuda sudah diposisikan menjadi ujung tombak sekaligus tameng penghalau gangguan-gangguan yang mengancam kemakmuran Aceh. Dikomandoi oleh Sultan, pemuda Aceh kala itu berhasil memucuk di puncak kesuksesan. Pemuda Aceh dikenal oleh dunia sebagai pemuda yang cerdas dan kuat pendiriannya. Kala itu, dunia enggan mengeleh pemuda Aceh. Tanduk dan taji pemuda Aceh kala itu itheikaphee. Tak hanya segan, mereka justru mengagumi keperkasaan pemuda-pemuda Aceh. Otak encer tubuh bugar. Namun ibarat roda. Hidup kadang di atas kadang di bawah. Arus pasang-surut kegemilangan pemuda Aceh kian lama kian kendur.