Oleh: Mariska Lubis Memperhatikan media massa di Aceh, membuat saya berpikir keras. Ke manakah perempuan-perempuan Aceh?! Mengapa media massa Aceh didominasi oleh pria?! Hanya sedikit sekali perempuan yang menulis. Apa karena tidak mampu?! Ah, masa?! Bisa!!! Saya pernah bekerja di sebuah perusahaan media nasional , di mana 90% karyawannya justru perempuan. Puncak pimpinannya hampir semuanya perempuan, begitu juga dengan redaksi dan staf lainnya. Malah di majalah yang saya pegang waktu itu, prianya hanya dua orang saja. Yang satu di bagian produksi, dan satu lagi yang menjadi sopir. Urusan tulis menulis dan lay-out, semuanya dipegang oleh perempuan. Memang patut diakui, tidak mudah untuk bagi perempuan untuk kerja di media massa. Tantangannya sangat keras dan ditambah lagi akan banyak kendala bila tidak bisa mengelola waktu. Di dalam mencari berita, persaingan sangat ketat dan perlu usaha ekstra untuk bisa mendapatkan berita yang bagus serta layak untuk dimuat. Perlu juga perjuangan...
Majalah Perempuan Kritis dan Cerdas