Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Jus 5000 Itu Tetap Segar dan Menguntungkan

Oleh Asfika Mahasiswi Prodi Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh             Baiklah, disini saya akan bercerita tentang pengalaman saya melakukan survey   ke salah satu penjual jus   di daerah Darussalam.   Survei ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen Mata Kuliah Kewirausahaan. Mahasiswa diberi tugas untuk mensurvei para wirausahawan dalam bidang makanan, maupun minuman. Setelah saya memikirkan wirausahawan apa yang akan saya survey. Akhirnya saya memutuskan untuk survey wirausahawan yang menjual jus ( minuman ). Survey ini saya lakukan sepulang dari kampus, tepatnya pada hari Senin.             Sesampai di lokasi survey, tepatnya di Darussalam di samping orang yang berjualan buah-buahan. Setelah itu saya dan kawan saya mendekati si penjual jus dan memesan satu jus 5000. Sembari penjual jus memotong-motong buah dan memasukan buah yang bersih ke dalam blender, saya pun bertanya pada si pemilik gerobak jus tersebut. Saya mem

Disabilitas Tuna Netra Dilatih Pijat Acupresure

Banda Aceh-Sebanyak 20 orang penyandang disabilitas tuna netra di Kota Banda Aceh mengikuti pelatihan Pijat Acupresure. Kegiatan yang dilaksanakan selama 15 hari ini dibuka langsung oleh Wali Kota Banda Aceh H Aminullah Usman SE Ak MM Selasa (31/10)  di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Banda Aceh di Gampong Lam Jabat .  Wali Kota Aminullah dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dari Pemko Banda Aceh kepada para penyandang disabilitas khususnya para tuna netra di Kota Banda Aceh.  Dikatakannya, Pemerintah Kota Banda Aceh menyadari bahwa tanpa bekal keterampilan yang cukup dalam hal ilmu pijat maka para tuna netra yang membuka usaha pijat akan sulit bersaing dengan pijat refleksi yang semakin menjamur.  Para tukang pijat tuna netra jika tidak dibekali ilmu pijat yang cukup akan ditinggal oleh pelanggan,” katanya.  Kepada para peserta pelatihan ini Wali Kota mengingatkan bahwa ini merupakan kesempatan yang baik yang t

From Local Brand to Smart Entrepreneur

Oleh : Isra Yauminnisa Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Kata entrepreneur” sudah tidak asing lagi seiring dengan banyaknya orang yang menyebut-nyebut kata entrepreneur ini. Seperti ingin menjadi entrepreneur, seminar menjadi entrepreneur yang sukses, lelah bekerja kantoran dan ingin menjadi entrepreneur saja, dan lain-lainnya. Zaman terus berubah begitu juga dengan perilaku dan cara orang bekerja saat ini. Sering kita dapati orang-orang yang mengeluh, mulai lelah dengan pekerjaan kantoran yang bekerja dengan jadwal dan penuh tekanan. Kemudian mulai beralih ke dunia entrepreneur. Di zaman yang serba digital dan kecanggihan teknologi saat ini pekerjaan di dunia entrepreneur menjadi sangat menjanjikan. Maka tak jarang orang berlomba-lomba ingin menjadi entrepreneur. Mengapa dunia entrepreneur menjadi sangat menjanjikan saat ini? Dunia yang semakin canggih dan mudah memberi banyak peluang khususnya bagi en

Mau Buat Apa?

Oleh : Lukyana Arsa Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi, FISIP Unsyiah, Banda Aceh             “Saya mau jadi apa setelah lulus kuliah?”             “Bagaimana dengan nasib ijazah saya ya?”             “Bagaimana jika saya ditolak dan tidak ada lowongan kerja?”             “Apa saya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak?”             Ya, sederet pertanyaan seperti di atas sering kali muncul di benak para fresh graduate yang mau mencari pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Seperti memiliki sebuah ketakutan yang berarti jika tidak segera mencari dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Benar memang bahwa pekerjaan adalah kebutuhan primer yang harus dicari guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang, setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.             Seiring berjalannya waktu, pekerjaan tidak hanya dijadikan sebagai alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup, akan tetapi ada kebutuhan sekunder bahkan kebutuhan tersier yang harus

PELEPAS DAHAGA PENYERAP TENAGA KERJA

Oleh Bayu Pratama Putra Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh Jika terdengar di telinga anda tentang pelepas dahaga, pasti gambaran yang terlintas adalah minuman isotonic dan beberapa jenis soft drink lainnya. Tetapi bagaimana jika anda disuguhkan dengan satu cup jus, apakah itu akan menghilangkan dahaga anda ? Lalu bagaimana jika anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Lima Ribu rupiah saja ? Pastinya itu akan menjadi suatu petimbangan bagi anda, bukan ? Beberapa waktu yang lalu, dimana matahari terasa sejengkal di atas kepala, saya melintasi sebuah jalan. Lalu saya dikejutkan oleh sebuah fenomena yang janggal di mata saya, dimana saya melihat kerumunan orang dari yang berdasi merah Tut Wuri Handayani sampai yang berdasi panjang dengan motif polkadot. Sehingga badan saya serasa ditarik oleh medan magnet yang sangat kuat menuju ke sana. Setelah mendekat, ternyata itu adalah sebuah gerai jus lima ribu yang diberi nama One Juice. Se

Launching Buku Ke-2 Pelangi Hijab: MUNAJAT QALBU & WANTED Miss Pelangi Hijab 2017

Acara yg digelar di Lippoplaza Bogor 22 Okt 2017 berlangsung sangat meriah, amazing dan menuai banyak pujian tidak hanya dari partnership tapi juga dari para pengunjung Mall yang tidak sengaja menyaksikan acara yang berlangsung. Acara yg berlangsung dari pukul 9 WIB hingga 17 WIB ini dikemas dengan semarak dan menarik. Pengisi acara yg hadir beragam mulai dari marawis, talkshow dari radio Bravos, talkshow dari seorang ustad dengan tema muslimah yg menginspirasi, hingga persembahan peserta dan penampilan Fashion show hijab berpelangi dalam pemilihan Miss Pelangi Hijab 2017 serta yang sangat special adalah talkshow Launching Buku Pelangi Hijab yang menghadirkan penulisnya langsung yaitu Dewi Pelangi, dan nara sumber didalam buku yaitu Dr R. Rana Fikania tentang berhijab mencegah kanker kulit.    Host acara adalah Isabela, salah satu sahabat Dewi Pelangi yang berbeda iman namun ia menghargai toleransi umat beragama dalam acara itu ia memakai hijab yg distylist oleh Zoya-Bogor dan

Bangsa Pecundangkah Kita?

Oleh Dinda Triani Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Unsyiah, Banda Aceh. Masyarakat mana yang tidak mengenal bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya? Negara dengan karya Tuhan yang melimpah. Pelajar Indonesia mana yang tidak mengetahui fakta tersebu?t. Sedianya pemerintah kita selalu mengagung-agungkan kekayaan Indonesia. Menyembah karya Tuhan pada tanah, yang katanya tongkat, kayu dan batu pun jika dilempar akan berubah menjadi tanaman. Lagu Kolam Susu yang didendangkan oleh Koes Plus dan populer di tahun 70 an tersebut, menggambarkan bagaimana Indonesia dinilai dahulunya. Negara yang lautan pun seolah menjadi kolam susu. Sehingga hidup di tanah ini tak perlu usaha yang keras, seadanya saja, tak terdapat masalah hingga keuntungan lah yang akan mendatangi kita. Tidak ada yang salah dengan lirik lagu ciptaan Yok Koeswoyo tersebut, karena memang begitulah tanah air ini diumpamakan, yang “kata orang” tak perlu berkeringat untuk kaya. Kita terbiasa menyanyikan lagu-la

LEBIH BAIK MENCOBA

Oleh : Fidya Fija Phonna Mahasiswi Prodi Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Remaja adalah masa transisi manusia dari anak- anak menuju dewasa. Di masa ini banyak sekali mereka menyia-nyiakan waktu. Sungguh sangat merugi. Tetapi, ada juga yang benar-benar mempersiapkan dirinya untuk masa depan. Namun, tidak sedikit pula dari mereka yang membuang waktu berjam-jam, sia-sia hanya untuk bersantai di warung kopi, warnet bermain game online atau kesibukan yang tidak berfaedah lainnya. Bukan hanya waktu, tapi juga uang. Uang yang kita dapat dari hasil jerih payah orang tua, kita sia-siakan. Sampai kapan kita akan terus menengadah tangan meminta uang dari orang tua?. Waktu bisa bermakna dan menguntungkan, tapi kita hanya membuangnya dengan sia-sia, tanpa ada feedback akan waktu yang kita buang percuma. Sudah cukup! Sudah cukup memabuang waktu. Berapa tahun kita sudah membuang waktu berharga.   Menunggu kuliah kita siap? Lalu akan kemana? Kerja? Apa mencari

BISNIS BIRO JASA RUMAH KOS DI KOTA BANDA ACEH

Oleh Abdul Halim Mahasiswa S1 Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh             Banda Aceh merupakan salah satu kota terbesar dan terpadat penduduknya di Aceh. Kondisi ini mungkin karena   Banda Aceh   adalah ibukota dari Provinsi Aceh itu sendiri yang memiliki magnet tersendiri bagi masyarakat. Dengan demikian, sebagai ibukota Provinsi, maka Banda Aceh menjadi tujuan utama yang dituju oleh para perantau –perantau, mahasiswa dan pelajar yang ada di kampung maupun kabupaten yang ada di daerah Aceh. Mereka datang untuk mencari pekerjaan, membuka usaha maupun untuk menempuh pendidikan di berbagai tingkat, terutama di level Universitas.             Dengan banyaknya perantau dan pelajar serta mahasiswa yang berdatangan ke kota Banda Aceh, maka dari itu mereka memerlukan tempat untuk tinggal baik itu dalam jangka pendek, maupun dalam jangka panjang. Bagi para pelajar dan mahasiswa,   yang berkuliah di berbagai lembaga pendidikan di kota Banda Aceh itu, mem

Perguruan Tinggi se Aceh Gelar Kuliah Akbar Melawan Radikalisme

BANDA ACEH - 25/10/17. Para Pemimpin Perguruan Tinggi se Aceh akan menggelar Kuliah Akbar Kebangsaan melawan Radikalisme dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, di Lapangan Tugu Unsyiah, Darusussalam, Banda Aceh pada 28 Oktober mendatang. Ketua Panitia Pelaksana, Tarmizi, MSI menjelaskan kuliah akbar ini akan dilaksanakan di sejumlah 34 provinsi dan 350 kabupaten kota se Indonesia, dalam aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme.  "Aksi kebangsaan itu merupakan komitmen yang berlanjut setelah deklarasi melawan radikalisme di Nusa Dua, Bali, yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Tarmizi. Para pemimpin perguruan tinggi se Aceh telah sepakat untuk melakukan kuliah akbar kebangsaan perguruan tinggi tersebut dalam upaya melawan radikalisme. Hal tersebut sebagaimana disepakati dalam pertemuan panitia pengarah dan pelaksana di Ruang VIP Accademic Activity Center (AAC) Prof. Dr. Dayan Dawood, pada 20 Oktober 2017 lalu. 

Wakil Wali Kota Resmikan Kantor Cabang BPRS Hikmah Wakilah Ulee Kareng

Banda Aceh - Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin meresmikan Kantor Cabang PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ulee Kareng yang terletak di Jalan T Iskandar (kompleks Universitas Abulyatama), Selasa (24/10/2017). Turut hadir pada acara tersebut Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia Sjamsul Kahar, Dirut Bank Aceh Busra Abdullah, Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry Syamsul Rizal, Kepala Baitul Mal Banda Aceh Safwani Zainun, perwakilan Kepala OJK Aceh, dan jajaran pimpinan Perbankan di Banda Aceh. Dalam sambutannya, Zainal Arifin menyatakan Pemerintah Kota Banda Aceh menyambut baik hadirnya kantor cabang baru BPRS Hikmah Wakilah tersebut. “Ini juga membuktikan bahwa kondisi Aceh khususnya Banda Aceh sangat kondusif bagi iklim investasi. Oleh karena itu, para investor jangan ragu menanamkan sahamnya di Banda Aceh,” ujarnya. Pria yang akrab disapa Keuchik Zainal ini juga mengapresiasi program ‘jemput bola’ yang dilakukan BPRS Hikmah Wakilah bagi para n

Memahami Problema Gerakan Membaca di Indonesia

Oleh : Lukyana Arsa Mahasiswi Semester 7, Ilmu Komunikasi, FISIP Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh Membaca merupakan sebuah keterampilan dalam berbahasa, yang kegiatannya adalah memahami teks bacaan guna mendapatkan suatu informasi. Membaca juga merupakan sebuah kegiatan yang sangat positif dan sangat bagus dijadikan sebagai hobi. Dengan membaca wawasan seseorang lebih luas, pola pikirnya lebih kritis dan tajam, serta argumentasi-argumentasinya lebih ilmiah dan dapat dibuktikan dengan bukti yang empiris. Untuk mewujudukan berbagai tujuan tersebut, tentulah kita harus memiliki bahan bacaan yang banyak, tidak cukup bahan bacaan hanya berasal dari satu sumber saja. Mengapa? Karena semakin banyak bahan bacaan yang dibaca, akan semakin kritis cara berpikir, serta dapat menjadi pembanding bahan bacaan yang satu dengan yang lainnya. Di era modern seperti sekarang ini semuanya telah menjadi mudah, sehingga tidak mungkin jika dikatakan tidak memiliki bahan bacaan. Koran,

Keterbatasan Yang Tak Membatasiku

Oleh : Isra Yauminnisa Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala.  Tidak ada manusia yang terlahir sempurna di muka bumi ini. Setiap manusia pasti ada kekurangan. Namun pada setiap kekurangan itu, pasti ada kelebihan. Itulah yang dapat dilihat pada sosok inspiratif, Kak Idah. Perempuan yang bernama lengkap   Azizah Ali ini lahir   pada 1 Juli 1956. Kak Idah,   sapaan akrab warga sekitar tempatnya menetap adalah warga Desa   Lam Glumpang, Kemukiman Ateuk, Aceh Besar. Kak Idah tinggal sendiri. Beliau tidak berumah tangga dan memiliki anak. Mulanya beliau tinggal dengan orang tua dan adik-adiknya. Namun setelah orang tuanya meninggal dan adik-adiknya telah memiliki keluarga masing-masing, beliau meminta dibuatkan rumah atas jatah bagian tanah warisan beliau dari orang tua yang letaknya masih berdekatan dengan rumah orang tua dan rumah adik-adiknya. Rumah Kak Idah hanya berukuran 5 x 6 meter. Rumah itu semi permanen yang terdapat 1 kama