Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan Dalam Mewujudkan Ekonomi Syariah di Era Industri Digital 4.0

Oleh: Rehal Surbakti Mahasiswi Prodi Perbankan Syariah, FEBI Ar-Raniry, Banda Aceh  Perkembangan era industri digital 4.0 saat ini sudah merambah ke seluruh aspek kehidupan. Salah sartunya masuk pada bidang ekonomi, baik pada ekonomi mikro maupun ekonomi makro.  Ini  menjadi bukti yang menunjukkan bahwa sekarang ini peran digital  sudah sangat luar biasa.  Terbukti pula, hampir seluruh perekonomian menggunakan sistem teknologi informasi dan komunikasi atau digitalisasi dalam segala hal, baik dalam melakukan pemasaran produk, penjualan dan pembelian serta lainnya, sudah sangat dimudahkan dengan perkembangan industri digital ini. Sehingga mengantarkan kita ke fase disrupsi. Fase yang disebut Era disrupsi ini, merupakan fenomena dimana ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata ke dunia maya. Fenomena ini banyak berkembang pada perubahan pola dunia bisnis (ekonomi). Nah, dalam banyak perspektif,  disrupsi dipandang akan menjadi hambat

Kewirausahaan dan Praktiknya di Aceh

Oleh Irianda Khadhri Hunaifi Mahasiswa  Prodi Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh             Kewirausahaan merupakan sesuatu yang tak asing lagi bagi kita di zaman milenial ini. Namun masih banyak kita melihat yang menyalah-artikan kewirausahaan ini sendiri. Orang-orang masih beranggapan bahwa kewirausahaan itu masih hanya sebatas memiliki toko dan menjual barang-barang. Namun kewirausahaan yang sebenarnya itu adalah bukan hanya sekedar berjualan, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang memberikan inovasi yang baru dalam memberikan pelayanan kepada konsumen berdasarkan kebutuhannya ataupun dalam bentuk lain seperti penulis, gamer, dan sebagainya, mereka juga dikatakan sebagai seorang wirausahawan.    Mindset yang ditanamkan orang-orang selama ini adalah seorang wirausahawan tidak memiliki penghasilan yang tetap sehingga banyak orang lebih memilih menjadi seorang pegawai negeri karena penghasilannya yang tetap dan hidupnya terjamin. Apabila kita melihat pada

ERA DIGITAL BUKAN MOMOK BERINOVASI

Oleh Rahmi Mahasiswi Prodi Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar- Raniry, Darussalam, Banda Aceh Di era serba digital ini, s alah satu cara untuk menjadi pelaku wirausaha sukses adalah  dengan  terus belajar. Banyak cara untuk belajar. Salah satunya adalah belajar dari kisah para pelaku wirausaha sukses. Dengan cara ini bisa dijadikan sebagai salah satu bentuk usaha atau upaya untuk memotivasi diri. Sangat bagus bagi   kita sebagai mahasiswa/i atau siapun yang ingin mencoba berwirausaha bisa termotivasi untuk menciptakan suatu peluang usaha.  Hal ini juga penting bagi para mahasiswa untuk meluruskan pemahaman mengenai kewirausahaan itu. Sebab, selama ini banyak yang salah faham dalam memahami kewirausahaan tersebut. Barangkali, ada baiknya kita cari sejumlah referensi mengenai wirausaha tersebut. Thomas W. Zimmerer, misalnya mengatakan bahwa kewirausahaan sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan

Menyantuni Anak Kurang Mampu Juara 1 Tartil Quran Tingkat Provinsi

Pidie Jaya – Berbagai juara lomba Tartil Quran sudah pernah diraih Sirajussabila. Deretan piala penghargaan milik anak dari pasangan Tgk Muslieh dan Nasriah disusun rapi di rumahnya di Gampong Balee, Ulim, Pidie Jaya (Pijay). Pada 2019, Sirajussabila yang masih duduk di bangku sekolah dasar berhasil mengharumkan nama kabupaten saat mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Aceh ke-34 di Pidie. Berkat kerja kerasnya, gadis bersuara merdu ini berhasil meraih juara 1. “Dari dulu saya belajar membaca Alquran, ayah dan mamak sangat membantu dan mendukung saya,” ujarnya, Pidie Jaya, Senin (21/10). Rumah yang ditempati ini sangat sederhana. Kondisi tersebut menggerakkan hati Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pidie Jaya – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, Komunitas Peduli Pidie-Pidie Jaya (KP3J), dan Tim Polsek Ulim mengunjungi rumahnya. MRI Pidie Jaya – ACT Aceh mengumpulkan sejumlah dana sumbangan dari Polsek Ulim, pejabat pemerintahan Pijay, dan KP3J guna membelikan Sirajussa

DUA PIL AMPUH MEMBERSIHKAN HATI YANG KOTOR

Oleh Hendra Gunawan, MA Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Padangsidimpuan Dalam sebuah riwayatkan disebutkan, bahwa Rasulullah SAW pernah menegaskan di dalam tubuh semua insan manusia terdapat  mudhghah (segumpal daging). Apabila  mudhghah itu baik, maka akan baik pula seluruh tubuh.   Sebaliknya, apabila ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Dalam riwayat tersebut Rasulullah SAW menegaskan bahwa yang dimaksud  mudhghah (segumpal daging) itu adalah  qalb (hati). Dari sinilah, sebagian  psikolog (ahli psikologi) membangun argument bahwa baik buruknya seseorang, sangat tergantung pada hatinya. Apabila hatinya  lurus (bersih), maka perilakunya pun akan  lurus (baik). Begitu juga sebaliknya, apabila hatinya  buruk (kotor), maka akan cenderung berperilaku yang  buruk (jahat) pula. Maka dari uraian di atas, jelas bahwa kebersihan dan kekotoran hati seseorang sangat  mempengaruhi terhadap karakteristik seseorang insan manusia, bahkan lebih dari itu, hati juga dapat

Apakah Tulisan Anda Cukup Menarik dan Penting Dibaca?

Oleh Tabrani Yunis. ( Sebuah Catatan Yang Tercecer)  Bagian ke dua Ini adalah tulisan lanjutan. Ya, lanjutan dari tulisan sebelumnya yang diposting di  www.potretonline.com pada tanggal 20 Juli 2019 lalu, dengan judul “ Berbincang Tentang Menulis, sembari menikmati Mie Aceh”. Tulisan yang menjadi catatan yang tercecer, agar tidak lupa. Sebut saja ini sebuah tulisan untuk melawan lupa. Dengan harapan tulisan ini bisa menjadi pengingat ( reminder ) akan sebuah kegiatan yang sangat positif dalam membangun kapasitas menulis orang-orang muda di Aceh kala ada pihak yang peduli dan mau berbuat untuk orang muda Aceh, walau sudah hampir setahun berselang. Maka, wajar pula tulisan ini disebut sebagai catatan yang tercecer, di mana bagian pertama mungkin sudah dibaca. Kalau pun belum, bisa dicari di  www.potretonline.com . Nah, apa yang perlu dicatat dalam tulisan bagian kedua ini adalah terkait dengan lokasi atau location. Walau ini selama ini, dalan masyarakat kita, ketika

Jangan Ketawa Dulu

No What what Oleh: Nela Vitriani Seorang bule tengah kesulitan menemukan lokasi wisata yang ingin ditujunya di seputar daerah Peunayong Banda Aceh. Ia bertanya kepada salah seorang tukang becak yang tidak seberapa paham bahasa Inggris yang secara kebetulan sedang mangkal di seputaran Rex Peunayong Bule    : "Excuse me, can you show me the way to Ulee Lheue?" Tucak (tukang becak): "Sure...sure.. come come with me" Bule    : "What?" Tucak: "No what what" Bule    : What is it?" Tucak: "No... no what what. In Indonesia say 'tidak apa-apa' (tukang becak tersenyum ramah mengingat semboyan pemerintah  'Pemulia Jamee Adat Geutanyoe ') Welcome back, Sir Oleh: Nela Vitriani Seorang kasir rumah makan yang tidak terlalu paham bahasa Inggris tengah melayani seorang tamu bule. Beruntung si kasir hanya perlu memencet tombol untuk memperlihatkan bill (struk) yang perlu dibayarkan oleh si bule

Aku Ingin Pulang

Oleh Zab Bransah  Kunci terbuka sudah tinggalkan semua perjalanan malam walau merayap-rayap berkeinginan untuk pulang bulan sabit malu-malu beredar menuju purnama indanya berkelip walau sekali-kali di cahaya kunci itu terjawab sudah perjalanan pulang walau terlarang indah berkabut  indah tak bercahaya walau kelam kedepan  asa dan impian bersama walau merayap-rayap tak terasa lelah sudah perjalanan malam ingin rasa berlama-lama di malam-malam bermalam  tak terasa perjalanan malam terhitung detak bak sia-sia jenjangpun terhitung bak perjalanan malam kubukakan pintu itu untuk mengetuk rindu bersama zulia kembali , #Catatan Zulia 21 Oktober 2019,

PRESIDEN KE SENAYAN, LSG KE JALANAN

Banda Aceh (21/10) - Bertepatan pada hari pelantikan Presiden periode 2019-2024, mahasiswa Fakultas Hukum Unsyiah yang menamai dirinya LSG (Law Student of Gayo) melakukan aksi berbagi makanan dikawasan sekitar kota Banda Aceh. Kegiatan ini baru pertama kali dilakukan oleh LSG dalam kurun waktu dua tahun belakangan.  Meski kegiatan ini baru pertama kali, para anggota LSG sangat antusias.  Dalam aksi ini, para peserta terjun langsung membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan di sekitaran kota Banda Aceh. Tujuan kegiatan ini yaitu agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah  lebih memperhatikan lagi kondisi masyarakat sekitar berkaitan dengan kesejahteraan rakyatnya.   Pasalnya masyarakat menilai kinerja pemerintah periode sebelumnya kurang maksimal terkait hal kesejahteraan rakyat, sehingga masyarakat sangat berharap kepada pemerintah yang baru dilantik dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, terutama dalam hal yang menyangkut dengan penganggu

STUNTING, SEBUAH REFLEKSI DI HARI PANGAN SEDUNIA

Oleh: Dony Purnomo Guru Geografi SMAN 1 Purwantoro, Wonogiri  Jawa Tengah Hari pangan sedunia selalu diperingati setiap tanggal 16 Oktober setiap tahunnya. Hari pangan sedunia awalnya digagas oleh FAO pada pada bulan November tahun 1979. Penetapan hari pangan sedunia dilatarbelakangi oleh keprihatinan dunia terhadap kondisi kemisikinan dan kelaparan yang terjadi di 150 negara di dunia pada saat itu. Setiap tahun tema perayaan hari pangan sedunia selalu berubah. Untuk tahun 2019 ini hari pangan sedunia mengangkat tema “ Tindakan kita adalah masa depan kita”. Pola Pangan sehat untuk #Zerohunger 2030. Tema ini merefleksikan bahwa masalah pangan bukan hanya sekadar ketercukupan pangan, melainkan juga untuk memelihara kesehatan. Indonesia merupakan negara yang masih mengalami permasalahn kesehatan, salah satunya adalah  stunting . Stunting merupakan permasalahan serius yang harus ditangani oleh Indonesia, karena  stunting bukan hanya berdampak secara individu, melainkan ju

Nurhayati Muhammad, Kaya Prestasi, Disenangi Para Siswa

Oleh Raisa Devina Nurhayati Muhammad adalah seorang guru di Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Aceh. Perempuan kelahiran Lubuk Gapuy, Aceh Besar ini seorang guru kimia sekaligus matematika. Ayahnya seorang petani dan salah seorang karyawan Bank Daerah di Aceh. Kedisiplinan yang diterapkan ayahnya mengharuskan Nurhayati dan saudara-saudaranya untuk bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Semasa sekolahnya dulu, ia menempuh pendidikan di MIN 1, MTsN 1 dan MAN 1 kota Banda Aceh. Selepas dari Sekolah Menengah Atas ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Syiah Kuala, tepatnya Jurusan Teknik Kimia.  Nurhayati atau yang lebih akrab dengan sapaan Nur juga memiliki banyak pengalaman dalam hal menulis. Sejak di UNSYIAH ia mulai menulis di berbagai Jurnal Ilmiah, baik di  Proceeding  beberapa  International conference  dan  jurnal Lokal, Nasional, maupun Internasional. Sejak semester satu, ia mengikuti konferensi Nasional maupun Internasioanl secara berkala dan berkolaborasi dengan beberapa p