ilustrasi /beritasemasa.com.my Muhamad Hamka Mantan Ketua Umum PMII Kupang/berdomisili di Aceh Syahdan, ada seorang tukang potong kayu yang bekerja pada seorang juragan kaya. Hari pertama bekerja, sang pemotong kayu mampu membelah dua belas batang kayu sesuai dengan keinginan juragannya. Memasuki minggu kedua, sang pemotong kayu hanya mampu membelah delapan batang kayu. Hingga pada minggu berikutnya, ia hanya mampu membelah lima batang kayu, demikian seterusnya kuantitas kayu yang dibelahnya semakin menurun. Sambil menggerutu dengan kondisinya tersebut, sang pemotong kayu ini datang kepada juraganya, melaporkan bahwa kemampuan dirinya dalam membelah kayu menurun drastis. Sang pemotong kayu ini khawatir bahwa sang juragan akan marah dan memecatnya. Namun, di luar dugaannya, sang juragan malah bertanya, "Kapan terakhir kali kamu asah kapakmu?" tanya si juragan. Si pemotong kayu pun menjawab, bahwa belum pernah sekalipun mengasah kapaknya tersebut sejak diterim...
Majalah Perempuan Kritis dan Cerdas