Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Filosofi Kapak dan Guru Berkualitas

ilustrasi /beritasemasa.com.my Muhamad Hamka Mantan Ketua Umum PMII Kupang/berdomisili di Aceh Syahdan, ada seorang tukang potong kayu yang bekerja pada seorang juragan kaya. Hari pertama bekerja, sang pemotong kayu mampu membelah dua belas batang kayu sesuai dengan keinginan juragannya. Memasuki minggu kedua, sang pemotong kayu hanya mampu membelah delapan batang kayu. Hingga pada minggu berikutnya, ia hanya mampu membelah lima batang kayu, demikian seterusnya kuantitas kayu yang dibelahnya semakin menurun. Sambil menggerutu dengan kondisinya tersebut, sang pemotong kayu ini datang kepada juraganya, melaporkan bahwa kemampuan dirinya dalam membelah kayu menurun drastis. Sang pemotong kayu ini khawatir bahwa sang juragan akan marah dan memecatnya. Namun, di luar dugaannya, sang juragan malah bertanya, "Kapan terakhir kali kamu asah kapakmu?" tanya si juragan. Si pemotong kayu pun menjawab, bahwa belum pernah sekalipun mengasah kapaknya tersebut sejak diterim

Teknologi dan Kebebasan itu

Oleh Nina Rahayu Nadea Berdomisili di Bandung Tak dipungkiri keberadaan tekhnologi yang semakin canggih memudahkan kita mendapatkan informasi terkini. Up to date. Dengan gampangnya membaca, melihat dan menonton apapun yang ada dalam media tersebut. HP yang canggih, i-pad, tablet yang dengan bebas dibawa anak untuk kemajuan dan supaya tidak ketinggalan jaman. Mereka menjadikan benda tersebut layaknya sahabat, yang selalu dibawa ke mana pun. Tak mau sedetik pun ketinggalan Di tempat tidur, di ruang makan, saat menonton televisi, benda ini selalu ada di sisinya. Mereka lupa bahwa di sekeliling mereka ada mahluk sosial yang sama membutuhkan. Tapi apa benar begitu? Sementara lingkungan yang lain pun sama. Sama sibuknya menikmati gadget, menikmati tehknologi tanpa pernah memikirkan kembali sosialisasi di sekitarnya. Pun di lingkungan sekolah. Kehadiran gadget dan sejenisnya telah membuat khawatir para guru. Seringkali mereka menelan ludah dan merasakan was-was berlebih d

Potret Ketangguhan Kaum Perempuan

ilustrasi ?cyberdakwah.com Oleh T. Nugroho Angkasa S.Pd,  Guru Privat Bahasa Inggris, Editor, dan Penerjemah Lepas, Tinggal di Kampung Nyutran Yogyakarta. William Shakepeare pernah mengatakan bahwa peradaban umat manusia berbanding lurus dengan tingkat apresiasi terhadap kaum perempuan. Ironisnya, budaya patriarkhal masih ketat mengungkung kaum hawa. Mereka melulu identik dengan urusan domestik. Yakni, mulai dari dapur, sumur hingga kasur. Namun, ada sebuah kisah nyata yang layak disimak. Yakni, tentang kiprah Robin Lim, pendatang yang berasal dari luar negeri, tapi kini memilih tinggal di bumi Nusantara. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Pun tak hanya sekali, tapi tiga kali berturut-turut petaka menghampiri Robin Lim sepanjang 1991-1992. Robin kehilangan tiga perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya. Mereka adalah sahabat, bidan keluarga, dan adik perempuannya sendiri, Cathrine.  Bahkan nyawa saudarinya melayang saat tengah memerjuangkan k

Metode Parenting dalam Menghadapi Degradasi Moral Remaja Masa Kini

Oleh Marantika Fajar Wati Berdomisili di Jawa Barat Menjadi orang tua bukan tentang mendidik anaknya untuk menjadi yang kaya harta, tapi juga kaya iman. Lantas, bagaimana metode parenting dalam menghadapi era globalisasi yang menyebabkan degradasi moral untuk remaja masa kini? Bagaimana membentuk karakter anak menjadi generasi rabbani? Melalui artikel ini, saya akan mencoba menjawab gelisah pada hati orang tua. Parenting, sejatinya bukan mengenai cara mendidik anak, tapi mengenai bagaimana mendidik orang tua agar mengarahkan anaknya menjadi lebih baik. Sebaik-baik generasi adalah generasi zaman Rasulullah, karena generasi pada zaman tersebut mendapatkan contoh dari manusia mulia, kekasih Allah. Maka, saya akan memaparkan metode parenting berbasis fitrah dan akhlaq pada masa itu. Terdapat empat fitrah yang harus terpenuhi dalam perkembangan anak dari lahir hingga remaja. Empat fitrah tersebut diantaranya Fitrah Keimanan, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat dan Fitrah Seksualit

Perempuan Pelindung Laki-Laki

Oleh : T. Muhammad Syahrizal* Aku, seorang perempuan yang ditakdirkan lahir di daerah pelosok desa. Sebuah desa yang jauh dari sentuhan glamornya dunia perkotaan. Tanpa polesan, kemodisan dan tanpa sentuhan artifisial. Berpenampilan ala kadar, tak banyak tingkah dan hanya menerima dari alam, masyarakat, keluarga dan aku, secara individual. Aku hanya seorang perempuan desa yang mencoba menjadi diri sendiri. Tapi, menjadi diri sendiri terasa terkekang. Terkekang terhadap anggapan kental. Anggapan yang telah menjadi tradisi di daerahku yang menjadikan aku fakum untuk jadi diriku seutuhnya. Diriku sekarang adalah diriku dengan jelamaan sejuta anggapan yang telah terpelihara secara turun temurun. Aku yakin tak seorangpun tahu pasti, kapan, dimana, bangaimana asal muasal dan hingga kapan. Anggapan inilah yang disodorkan kepada perempuan. Perempuan makhluk yang lemah. Maaf kata, “Pelayan” bagi yang lain, laki-laki. Apakah ini dikarenakan perempuan bagian dari laki-laki? Karen

Mengejar Pesona Kemaro

Oleh Tabrani Yunis Ke Pulau Kemaro pak? Biar kita antar ke sana. Murah saja kok. Begitu ungkap seorang pemilik getek yang sedang mencari penumpang di dermaga sungai Musi, dekat Pasar 16 Palembang. Tepatnya, di bagian bawah jembatan Ampera yang cukup panjang itu. Hmm, Kemaro? Tanya saya. Ya pak. Lalu, saya hanya diam dan mendengarkan apa kata beliau. Tak lama kemudian, datang lagi yang lain dan menawarkan jasa untuk mengantarkan kami ke pulau Kemaro, ketika kami sedang asyik menonton pagelaran music yang digelar oleh para pengamen yang konon adalah anak-anak jalanan kota empek-empek ini. Para pengamen ini tampak sangat kocak dan mereka melantunkan lagu-lagu yang menghentak gerak kaki dan tangan para penonton di depan sejumlah kios yang menjajakan makanan dan minuman itu. Penjelasan lelaki yang menawarkan jasa pengantaran ke pulau Kemaro pun jadi terabaikan. Ya, karena hentakan music yang membuat hati ikut bergoyang itu. Pokoknya, ajakan kedua pemilik getek dan speed boat

Pantau Situasi Kota, Pemko Banda Aceh Kini Miliki Command Center

Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal meresmikan penggunaan Gedung Banda Aceh Madani Center yang terletak di komplek kantor Dishubkominfo Kota Banda Aceh, Senin (24/10/2016). Fasilitas utama gedung yang dibangun dengan dana otsus ini yakni sebuah command center room untuk memantau situasi kota secara real time. Pada ruangan ini disematkan sebuah layar besar yang terdiri dari 10 unit monitor LCD 49 inci. Layar pantau ini terhubung dengan ratusan CCTV yang telah dipasang di sejumlah ruang publik dan perkantoran. Di sana juga terdapat sistem aplikasi penanganan laporan yang memudahkan petugas menindaklanjuti aduan warga. Aplikasi yang diberi nama SuWarga ini dapat langsung diakses di http://suwarga.bandaacehkota.go.id/ . Versi mobile android-nya juga telah tersedia di Google Play Store. Wali Kota Illiza mengatakan, keberadaan Gedung Madani Center plus command center room ini untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Terutama terkait dengan situasi lalu

Pemenang Aneka Lomba di Museum Aceh

Banda Aceh – Sebanyak 608 anak mengikuti aneka lomba yang digelar Fokbar bersama RAPI dan remaja Masjid dalam Kecamatan Baiturrahman, di Museum Rumoh Aceh. Kegiatan ini digelar dua hari, Sabtu dan Minggu (22 s/d 23 Oktober). Ketua panitia, Ikbal Yanda mengungkapkan kegiatan tersebut digelar masih dalam rangka suasana memperingati tahun baru Islam (1 Muharram 1438 H). Ada beberapa jenis lomba yang digelar, yakni Lomba Tahfiz (Usia 4 s/d 7 tahun), Lomba Tahfiz (Usia 8 s/d 11 tahun), Lomba Cerdas Cermat Putra, Lomba Cerdas Cermat Putri, MTQ dan Lomba Mewarnai tingkat TK. “Ada 608 anak yang ambil bagian dalam aneka lomba ini, kita melihat antuasiasnya tinggi sekali,” ujar Ikbal Yanda. Kata Ikbal, tujuan pihaknya menggelar kegiatan tersebut adalah dalam rangka mewujudkan generasi Banda Aceh kedepan menjadi generasi Qur’ani yang mencintai, mempelejari, memahami dan mengaplikasikan kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-sehari. “Kita berharap nanti akan lahir generasi Qur’ani menuju k

MAN Model Banda Aceh Masuk 25 Nominasi Toyota Eco Youth

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal mengapresiasi Madarasah Aliyah Negeri (MAN) Model Banda Aceh karena berhasil masuk dalam 25 nominasi dari seluruh di Indonesia pada perlombaan “Toyota Eco Youth 10” 2016. MAN Model Banda Aceh pun menjadi satu-satunya sekolah dari Aceh yang masuk dalam nominasi tersebut. “Pemerintah Kota Banda Aceh menyambut gembira atas terpilihnya MAN Model Banda Aceh sebagai salah satu peserta lomba Toyota Ecoyouth 10 tahun ini. Ini merupakah prestasi yang sangat luar biasa. Serupa dengan pihak sekolah, tentu kami menaruh harapan besar kiranya MAN Model dapat menjadi pemenang dari kegiatan perlombaan ini,” kata Illiza dalam pembukaan acara penjurian Projet Toyota Eco Youth 10, Kamis (20/10/2016) di ruang Laboratorium MAN Model Banda Aceh. Illiza juga mengapresiasi pihak Toyota sebagai pihak penyelenggara kegiatan positif seperti ini yang berdampak baik pada kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Ia berharap ke kegiatan semacam ini

Nadya Tiffany, Juara Multi Talenta

Nadya Tiffany Wah, bulan Desember 2015 yang lalu, tampaknya memang menjadi bulan yang istimewa bagi Nadya Tiffany, yang akrab disapa Nadya atau Fany ini. Ia merayakan ulang tahunnya yang 17 pada tanggal 20 Desember 2015 itu. Desember 201 itu menjadi satu masa yang menyenangkan bagi gadis kelahiran Banda Aceh pada 20 Desember 1998. Ia sudah berada pada puncak masa remaja, ya usia 17 tahun. Nadya yang baru berusia 17 tahun ini juga menekuni pendidikannya di bangku kelas tiga SMA Negeri 3 Banda Aceh. Sebagai gadis yang sedang belajar, ia sangat hobby menulis dan menari. Menurut ceritanya kepada majalah POTRET, ia mulai tertarik dengan aktivitas menulis cerpen sejak kelas 6 SD. Saat itu ibunya sering membelikan ia majalah Girls dan Bobo. Berbekal tingginya minat baca dan menulis cerpen, Nadya kemudian saya mengikuti lomba cerpen FL2SN, kala ia masih duduk di kelas 1 SMP, walau saat itu ia belum berhasil menjadi juara. Namun, sudah menjadi modal berharga berupa pengalaman

Arti Seorang Teman

ilustrasi Oleh Irma Nurhayati. Penulis, siswa MA. Al-Inayah. Kota Bandung. Shela, ia anak yang cantik, manis, orang tuanya kaya raya. Di kelasnya ia termasuk siswa yang pandai. Siapapun yang belum mengetahui sifatnya, pasti menyukainya. Akan tetapi kenyataanya tidak demikian. Mula-mula semua teman menyukainya. Semua ingin berteman dengannya. Akan tetapi kini tak ada lagi yang ingin bersahabat dengannya. Semua menjauh. Shela memiliki sifat angkuh. Ia suka memandang rendah orang lain. Mungkin, karena orang tuanya kaya raya dan ia sendiri pandai. Aku tidak tahu, yang jelas ia tidak pernah menghiraukan orang-orang yang meminta bantuannya. Chika yang kurang pandai berhitung, pernah meminta pertolongannya. “Shell, ini bagaimana sih menghitungnya?, tolong ajarin aku dong”. Akan tetapi jawaban yang diterimanya sungguh di luar harapan. “Enggak tahu, Enggak bisa!” ujar Shella ketus. Chika pun pergi dengan kecewa. Viona, yang suatu hari pernah lupa membawa pulpen, ingin meminjam padanya. “

Niva Adillah, Modeling yang Ingin Jadi Pengusaha Sukses

Niva Adillah itu, adalah sosok periang yang selalu menjadi penghibur (entertainer) bagi keluarga. Dia bisa menghidupkan suasana yang menyenangkan di dalam keluarga. Kami dibuatnya selalu senang bersamanya. Ia tidak sombong dan ramah. Selain periang, tidak sombong dan peramah, Niva, begitu panggilan akrabnya, punya kemauan yang keras untuk maju, gigih dan sangat senang belajar, tutur ibunya, Givianna Elly saat dihubungi oleh POTRET pada hari Rabu, 22 Januari 2014. Niva, kelahiran Banda Aceh, 18 Agustus 2001 ini memang memiliki banyak keistimewaan yang tumbuh dan berkembang dalam perjalanan hidupnya yang masih sangat belia. Keistimewaan pertama di bidang akademik mulai diukirnya sejak di kelas I SD hingga kelas 6 terus menjadi juara 1. Saat bersekolah di SD negeri 54 Banda Aceh, Niva membuktikan kepada teman-temannya dan juga orang tuanya bahwa rajin membaca itu bisa membuat dirinya sukses mengukir prestasi akdemik di sekolahnya. Jadi, bolehlah dikatakan bahwa Ini adalah buah d

Nindita Aldila, Pengusaha Muda Klaten yang Beautiful dan Smart

Menjadi sosok perempuan tinggi, putih, langsing atau istilahnya kutilang, saat ini masih saja menjadi impian banyak perempuan. Sehingga tak jarang banyak perempuan berlomba-lomba mengikuti berbagai anjuran iklan supaya tercapai keinginan menjadi ‘cantik’. Cantik? Hmmm... benarkah cantik itu sekedar putih, tinggi, langsing?. Nah, pembaca majalah POTRET yang setia, edisi ini POTRET memaparkan kembali makna cantik dengan menampilkan lika-liku perjalanan hidup dari sosok perempuan yang berasal dari Klaten, Jawa Tengah. Yuk, simak kisahnya. Dialah Nindita Aldila, perempuan kelahiran Klaten. Tepat 10 Februari 1990, perempuan ini dilahirkan, sehingga jika dihitung dengan tahun 2013 ini, ia tergolong sangat muda bukan?. Nindita Aldila, seorang pramugari haji. Bagi orang kebanyakan, menjadi pramugari adalah sebuah keberuntungan karena kecantikan fisik, benarkan itu?. Namun kenyataan yang terlihat dari perempuan yang berasal dari Jawa Tengah ini, sangatlah berbeda. Hal yang menjadikan d

Pengentasan Permukiman Kumuh Melalui Program KOTAKU

Banda Aceh – Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Kamis (20/10/2016) membuka secara resmi Lokakarya, Sosialisasi dan Strategi Program KOTAKU di Hotel Sulthan, Banda Aceh. Kegiatan yang digelar Bappeda Kota banda Aceh ini turut dihadiri Ketua DPRK Arif Fadillah, Ketua MPU Kota Banda Aceh Tgk Karim Syeikh, para Kepala SKPD jajaran Pemko, para Keuchik se-Kota Banda Aceh dan sejumlah Fasilitator Kecamatan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Dalam sambutannya, Illiza mengatakan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah salah-satu upaya strategis Pemerintah melalui Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, dalam rangka percepatan penanganan kawasan kumuh dan gerakan 100-0-100 (100% akses air minum, 0% kawasan kumuh dan 100% sanitasi layak) pada tahun 2015-2019 yang dilaksanakan melalu pendekatan Strategi Pembangunan Infrastruktur berbasis Masyarakat. “Program ini menggunakan sinergi pendekatan antara Pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat, p

Uang, Perang, dan Damai

ilustrasi /hipwee.com   Oleh Tabrani Yunis Pemimpin redaksi Majalah Potret   Bumi ini, kini sesak dengan manusia. Sudah lebih dari 7 miliar manusia mendiami bumi ini. Ini over loaded namanya. Ya sudah kelebihan muatan. Ibarat truk, trailer dan bus yang sarat penumpang. Kondisinya pasti sangat tidak menyenangkan. Pasti akan banyak ulah tingkah penumpang yang tidak menyenangkan. Begitu pulalah halnya dengan manusia yang mendiami bumi ini. Pasti banyak tidak enaknya. Ketika bumi ini over loaded dengan manusia, maka bumi juga akan over loaded dengan berbagai masalah. Bermasalah di sana-sini, di berbagai bidang kehidupan, politik, ekonomi, social, agama, budaya dan sebagainya. Padatnya penduduk bumi membuat tata kehidupan semakin kompleks dan pelik. Berkonsekwensi terhadap distribusi sumber daya dan daya dukung alam. Kondisi ini semakin parah karena untuk mendapatkan sumber daya alam, dibutuhkan uang. Manusia membutuhkan uang untuk mendapatkan sumber daya alam tersebut.

Remaja Muslim vs Pacaran

ilustrasi /doktercinta.info Oleh Ratu Delima Ahmad Ka'bah Berdomisili di Bogor Pacaran merupakan proses perkenalan dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. (Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia) Akan tetapi, dalam prakteknya masih banyak yang menyimpang dari definisi yang disebutkan di atas. Kebanyakan remaja yang belum cukup umur sudah berani menjajaki dunia semu yang dikenal dengan nama “Pacaran”. Tak jarang bukan, kita lihat di berbagai sudut kota, taman, kafe, dan tempat-tempat lainnya nampak muda mudi memadu kasih dengan bebasnya. Tak malu. Tak sungkan. Seakan dunia milik berdua.. Hufffttt Konyol!!!!! Padahal mereka sadar betul bahwa tak hanya mereka yang berada di sana. Dewas