Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

KEPEDULIAN UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK

Oleh Risyca Nova Pujiastuti Berdomisili di Depok, Jawa Barat             Anak-anak bagaikan kuncup bunga yang baru tumbuh dan memiliki banyak predator yang bersembunyi serta siap memangsa mereka, untuk menghasilkan bunga yang mekar dengan keindahan yang memesona atau dengan kata lain tumbuh menjadi dewasa dan lulus ujian kehidupan, anak-anak tersebut harus bisa mengatasi ancaman, tantangan, serta godaan yang tersebar luas dimana-mana.             Di Zaman sekarang ini, orangtua mana yang tidak was-was kalau anaknya yang masih kecil berjalan keluar rumah dan agak lama belum kembali? Atau keluarga mana yang tidak khawatir ketika rute perjalanan sekolah anaknya melewati tempat yang sepi?. Pasti, semua orangtua normal akan merasakan kedua hal tersebut, apalagi jika melihat berita, semakin hari semakin banyak kekerasan yang menimpa anak-anak, termas...

KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK, SEBUAH REPRESENTASI KRISIS IDENTITAS

Oleh : Yang G. Aditya Jakti, S.Pd. Dalam era dewasa saat ini, setiap individu bebas dalam mengekspresikan diri. Hal tersebut dikarenakan setiap hak warga negara telah diatur dan ditata sedemikian rupa agar tatanan negara mampu berjalan sebagaimana mestinya. Namun demikian, berdasarkan data dan kejadian fenomenologis dalam beberapa tahun ini telah terjadi banyak sekali permasalahan kronis yang sangat membutuhkan perhatian dan penyelesaian dari semua belah pihak, diantaranya adalah kekerasan seksual terhadap anak. Mirisnya, salah satu sebab permasalahan kekerasan seksual terhadap anak tersebut muncul disebabkan oleh penyalahgunaan arti kebebasan berekspresi yang telah diberikan oleh pemerintah. Masalah yang terjadi tersebut saat ini telah menjadi krisis multilateral dan telah menjadi sebuah bom waktu yang akan meledak kapanpun tanpa kita sadari. Seperti yang diketahui, anak-anak merupakan suatu masa yang memerlukan kasih sayang, satu masa meniru dan merekam segala peristiwa yang dia...

Keganjilan Hukum Angket KPK

oleh: Pangki T. Hidayat Direktur Eksekutif Research Center for Democratic Education Di tengah usaha Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP), Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) justru menggulirkan hak angket untuk komisi antirasuah tersebut. Ironisnya lagi, sidang paripurna DPR dengan segala keganjilannya pun malah mengakomodir usulan hak angket untuk KPK itu. Padahal bila dirunut dari konstruksi persoalan sesungguhnya, penggunaan instrumen hak angket untuk KPK adalah salah kaprah karena dipaksakan. Sebagaimana yang nampak dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III dan KPK (19/4), awal mula usulan hak angket hanyalah karena adanya sejumlah nama anggota dewan yang disebut telah menekan Miryam S Haryani. Mafhum diketahui, dalam sidang tipikor kasus korupsi e-KTP Miryam malah mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas nama dirinya (24/3/2017). Alasannya, ada tiga penyidik KPK yang membuatnya tertekan dalam pembuatan BAP. ...

PAH Cetuskan Gerakan Politik Hijau

Banda Aceh - Segenap kekayaan yang di kandung bumi Aceh belum dapat dimanfaatkan secara bijak untuk kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat dan lingkungan. Selain itu, eksploitasi sumber daya alam bahkan sering kali bersamaan dengan perusakan dari alam dan lingkungan hidup. Kondisi ini telah berlangsung lama dan belum ada keseriusan para pihak untuk memastikan pemanfaatan sumber daya alam Aceh secara bijak dengan prinsip keberlanjutan dan semata-semata untuk kesejahteraan yang berkeadilan. Begitu ungkap Presiden Partai Atjeh Hijau (PAH) Zahrul dalam pidato politiknya pada acara pembukaan “Duek Pakat Raya” atau kongres perdana PAH yang digelar di Aula Hotel Lading, Banda Aceh, Sabtu (20/5/2017). “Praktik yang berlaku dan keterusan adalah penjarahan sumber daya alam secara membabi buta termasuk dengan cara merusak lingkungan, oleh dan untuk kepentingan tertentu khususnya pemodal,” tegas salah satu pendiri dan deklator PAH ini. Menurutnya, pemerintah dengan segala perangkat...

Peran Orang Tua Dalam Memberantas Kekerasan Seksual Terhadap Anak

  Oleh: Rachmadi Mendidik anak adalah pelajaran yang paling penting bagi setiap orang tua karena merupakan hal mendasar bagi mereka untuk menjadikan anak-anaknya sebagai anak yang berbudi pekerti agung. Dalam mendidik anak, nilai-nilai agama sangatlah penting untuk diterapkan agar anak mampu menghindari hal-hal yang menyimpang seperti pelecehan seksual yang bisa dilakukan orang lain kepadanya. Setiap orang tua mempunyai kewajiban untuk menjaga dan melindungi anak-anak mereka dari tindak kejahatan seksual. Ada berbagai macam cara orang tua untuk melindungi buah hati mereka dari ancaman tersebut salah satunya dengan melakukan pengawasan terhadap anak ketika sang anak sedang berada diluar rumah. Dibeberapa sumber media online yang kami baca, sangat banyak kasus mengenai pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur yang dilakukan oleh seorang guru. Bayangkan saja seorang guru yang selaknya menjadi panutan dan menjadi seorang pendidik malah melakukan per...

ANAK TERANCAM KEKERASAN SEKSUAL: SIAPAKAH YANG SALAH?

Oleh: Sururum Marfuah Hash (Mahasiswa Institut Pertanian Bogor) Indonesia darurat kejahatan seksual terhadap anak merupakan bukti bahwa lemahnya tata hukum peradilan yang membuat pelaku dari kejahatan seksual kian bertambah dan terus memangsa masa depan anak bangsa. Berdasarkan data Komnas Perempuan, memaparkan bahwa tahun 2015 lalu ada sekitar 6.499 kasus kekerasan seksual, termasuk kepada anak-anak. Mirisnya lagi, kejahatan seksual terhadap anak ini tidak lagi memandang bulu, bahkan keluarga terdekatpun tidak jarang melakukan perilaku keji ini baik itu kepada, anak tirinya, sepupunya, atau bahkan keponakannya. Masa depan sang kecil yang indah terenggut akibat dari perbuatan keji yang menjadikan mereka trauma dan takut untuk menatap masa depan. Bahkan tidak jarang kejahatan seksual ini menumbuhkan jiwa balas dendam terhadap perilakunya yakni menjadi seorang pedofil. Siapa yang patut disalahkan? Pihak yang bertanggung jawab untuk menjaga sang kecil bukan hanya orang tua namun juga...

Cegah Kekerasan Pada Anak

Oleh Wimala Dyah Intan Berdomisili di Surakarta, Jawa Tengah Banyak sekali berita kekerasan pada anak yang kini sering dijadikan headline berita di media infotainment. Sungguh miris mendengarnya, apalagi sebenarnya masalah kekerasan pada anak biasanya timbul dikarenakan masalah yang sepele. Anak sering menjadi korban kesewenang -wenangan dari berbagai oknum, baik itu dari orang tua maupun keluarga terdekatnya. Kekerasan juga dapat terjadi pada siapapun baik itu anak laki laki, maupun anak perempuan. Selain itu anak bisa dijadikan target kekerasan di lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat serta 91 % persennya malah menjadi korban kekerasan di lingkungan keluarga. Itu artinya pelaku kekerasan pada anak biasanya lebih banyak berasal dari kalangan yang lebih dekat dengan anak. Sebagai orang tua yang menginginkan kebahagiaan bagi anak anaknya, terkadang juga memiliki sikap emosi yang terkadang bisa jauh di luar kontrolnya, karena berbagai hal baik itu dari sumber ekonomi, stres...

Pelecehan Seksual Semakin Meningkat

Oleh: Yulinda Linda Perkembangan teknologi yang pesat dan modern memudahkan kita mengakses segala yang ingin kita ketahui, membantu kita mencari ilmu, menambah wawasan dan pengetahuan bahkan berita, peristiwa yang terjadi mudah kita akses dan dapatkan melalui teknologi itu bahkan sampai untuk mengetahui segala informasi yang diluar negripun mudah kita jangkau melalui teknologi yang berkembang sangat maju, namun setiap kemajuan tidak selalu membawa dampak kebaikan misalnya saja begini salah satu telephon genggam yang kita miliki sesuai dengan perkembangan zaman sesuai kapsitas standartnya ketika membuka media sosial Facebook kita mendapati suatu video yang memutar dengan sendirinya tanpa kita mainkan dan ketika video yang kita dapati adalah video berbau pornografi maka kita akan terburu-buru melewatinya tapi bagaimana dengan anak remaja?, dimana mereka memiliki keingintahuan dan penasaran yang tinggi. Pernah suatu peristiwa yang saya pribadi alami sendiri yaitu ketika saya membuka F...

Pembangunan Pijay Dinilai Lamban

Banda Aceh – Pemuda Pidie Jaya yang sedang mengeyam pendidikan di Banda Aceh merasa sedih melihat perkembangan kabupaten pemekaran ini. Pembangunan Pijay dinilai berjalan sangat lamban. Sedangkan program pembangunannya dianggap tidak terarah. Hal tersebut mencuat dalam diskusi yang digagas oleh Kaukus Muda Pidie Jaya (KMPJ) bertajuk Sudut Pandang Pemuda Terhadap Pembangunan dan Perkembangan Pidie Jaya di ruang VIP 3in1 Coffee, Banda Aceh, Jumat malam (12/5). Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan beserta dari latar belakang pendidikan berbeda. Ammafuddin, lulusan Teknik Sipil Unsyiah, menuturkan, pembangunan infrastruktur sangat berpengaruh bagi perkembangan perekonomian Pijay. Pemerintah harus memperhatikan pembangunan sarana dan prasarana, terlebih di bidang pertanian. Secara umum mata pencarian masyarakat di kabupaten pemekaran ini di bidang pertanian. "Setiap daerah memiliki kelebihan masing-masing yang mampu mendongkrak perekonomian," ujar Ketua Komunitas Manchester ...

Dai Kota, Dakwah Simpatik di Alue Naga

Banda Aceh | Belasan Dai Perkotaan Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh bersama para Muhtasib Gampong se Kecamatan Syiah Kuala dan para Wilayatul Hisbah Kota Banda Aceh, sabtu sore (13/5) melakukan dakwah simpatik di pantai Gampong Alue Naga Banda Aceh. Kegiatan dakwah simpati ini, menurut Kabid Dakwah Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh, H.Ridwan Ibrahim, M.Pd, merupakan kegiatan rutin bulanan, dan untuk menyambut bulan suci ramadhan 1438 H kita lakukan di sejumlah kawasan di Kecamatan Syiah Kuala. Berdasarkan informasi masyarakat, sebut Ridwan, beberapa kawasan rawan maksiat di Kecamatan Syiah Kuala menjadi target dakwah simpatik yang dilakukan Dai Perkotaan menjelang bulan suci ramadhan kali ini. “Kami bergerak usai shalat ashar dari Masjid Syuhada Lamgugob, menuju lapangan bola sektor selatan Kopelma Darussalam, kemudian mengelilingi ruang jalan kampus, dan bantaran sungai krueng aceh, dan terakhir berdakwah di pantai alue naga. Selama perjalanan, pesan dakwah kami ungkap agar ma...

Lindungi Anak Demi Masa Depan Bangsa

Oleh : Siti Nurhidayah Hak-hak yang dimiliki anak sejak lahir dan berlaku seumur hidup, serta tidak dapat diganggu gugat disebut Hak Asasi Manusia (HAM). Perkembangan HAM di sekitar kita masih kerap terjadi, mulai dari pelanggaran ringan sampai mengakibatkan kematian seseorang. Dalam hal ini yang paling sering kita lihat terjadi pada anak. Anak-anak yang semestinya dilindungi justru paling sering menjadi korban pelanggaran kekerasan. Pelanggaran kekerasan pada anak justru lebih sering dilakukan oleh orang terdekatnya, yaitu orangtua, guru, teman dan keluarga dekat lainnya. Sebagian besar masyarakat kita masih menganggap kekerasan adalah hal yang wajar, sebagai bentuk disiplin yang diatur oleh orangtua pada anak-anaknya. Sementara mereka lupa bahwa anak mempunyai hak untuk diberikan kasih sayang dan perlindungan. Bentuk – bentuk kekerasan adalah: - Kekerasan fisik, yaitu segala prilaku penyiksaan secara fisik, seperti cubitan, pukulan, tendangan dan tindakan lain yang me...

Banda Aceh Kini Miliki Galeri Wisata Representatif

Banda Aceh – Kota Banda Aceh kini sudah memiliki sebuah galeri wisata yang representatif untuk memamerkan beragam produk kerajinan dan keterampilan masyarakat, khususnya hasil produksi kelompok perempuan yang tergabung dalam 19 Balee Inong yang ada di Banda Aceh. Galeri Wisata Balee Inong Madani yang terletak di Jalan Rama Setia, Gampong Lambung –tak jauh dari kawasan wisata Ulee Lheue- ini diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, Jumat (5/5/2017). Turut hadir pada acara ini antara lain Ketua DPRK Arif Fadillah, Ketua PKK Fauziah Zainal Arifin, sejumlah Kepala SKPK terkait, dan para pengurus serta anggota Balee Inong se-Banda Aceh. Dalam sambutannya, Illiza mengungkapkan keyakinannya jika kehadiran galeri ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke Banda Aceh. “Kehadiran galeri ini nantinya akan ikut berperan aktif dalam memamerkan serta mempromosikan produk-produk hasil kerajinan tangan para perempuan Banda Ace...

7 Perempuan Dari Sekolah Perempuan Perdamaian Belajar Menulis Cerita Best Practice

  Oleh Tabrani Yunis Banda Aceh, 8 Mai 2017. Sebanyak 7 perempuan yang saat ini menjalankan misi sebagai agen perdamaian dari beberapa provinsi di Indonesia datang ke Aceh untuk bersilaturahmi dan belajar bersama tentang pengalaman perempuan Aceh bertahan hidup pada masa konflik, bencana tsunami, dan masa damai. Mereka ingin melihat secara langsung kehidupan dan peran perempuan Aceh dalam membangun perdamaian pasca konflik tersebut. Sebagai salah satu rangkaian kegiatan tersebut, ke tujuh perempuan ini yang didampingi oleh Hanifah dan Fanani dari AMAN Indonesia, pada hari Sabtu, 6 Mai 2017, ke 7 perempuan itu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan menulis laporan atau narasi tentang best practice dari kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilakukan, karena setiap peserta diwajibkan menulis semua temuan dari best practice tersebut untuk kemudian bisa dibagikan ceritanya ke setiap sekolah perempuan perdamaian, di tempat mereka. Umi Khulsum, salah satu peserta yang ikut lati...

Di Aceh, Bencana Datang, Mahasiswa Turun Ke Jalan

Oleh Tabrani Yunis Pada hari Selasa 2 Mai 2017 sekitar pukul 02.30 musibah kebakaran hebat terjadi kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan. Sebanyak 26 unit rumah toko (ruko) semipermanen di kawasan Pasar Indrapura, Desa Manggis Harapan, Kecamatan Labuhan Haji, Aceh Selatan itu musnah terbakar. Musibah itu tidak menyebababkan korban jiwa, namun kerugian para korban yang terdiri dari 28 kepala keluarga (KK), atau 91 jiwa, meliputi 40 laki-laki, 51 perempuan ditaksir mencapai miliaran rupiah. Pihak Pemda Aceh Selatan pun sudah turun tangan memberikan bantuan masa panic. Tentu saja itu tidak bakalan cukup. Mulai pagi ini, hingga sore hari tadi, di sejumlah perempatan atau lampu pengatur jalan di kota Banda Aceh mulai terlihat sejumlah mahasiswa dan mahasiswi melakukan penggalangan dana untuk membantu korban kebakaran tersebut. Dengan berpakaian jas mahasiswa atau jas almamater, mereka membawa kotak-kotak yang bertuliskan, bantulah korban kebakaran di Labuhan Haji Aceh Se...

Menggugat Pendidikan Diskriminatif, Menuntut Pendidikan Berkeadilan Gender dan Kebhinekaan

  Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2017 ini tetap menjadi moment penting untuk meneguhkan kembali mandat pendidikan di Indonesia. Inti pendidikan adalah mencerdaskan, membangun karakter untuk kemajuan Indonesia dalam mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan untuk perdamaian, kesejahteraan dan keadilan. Namun sayangnya, sampai saat ini pendidikan masih ada di seputaran urusan menjawab pasar tenaga kerja. Pendidikan masih jauh dari upaya mengatasi masalah-masalah krusial seperti diskriminasi, kekerasan terhadap perempuan yang tragis yaitu 1 dari 3 perempuan menjadi korban kekerasan dan masalah menajamnya sekat masyarakat berbasis politik identitas yang menggunakan nilai-nilai konservatif. Praktik-praktik diskriminasi berbasis identitas gender, suku, ras, dan terutama agama terus terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Diskriminasi berbasis identitas gender dalam pendidikan formal masih kental ditemukan dalam buku pelajaran maupun proses belajar yang diskriminatif terh...