Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Hamdani Sumbangkan Buku untuk MTsS Panga Pucok

Ketua Tim Literasi IGI Aceh, Hamdani menyumbang buku ke perpustakaan MTsS Panga Pucok pada Kamis (30/08/2018). Penyerahan buku melalui perantara Maswadi, Ketua IGI Aceh Jaya, kepada Nuriana, Guru MTsS Panga Pucok.  Sumbangan buku tersebut sebagai wujud apresiasi terhadap minat baca siswa yang tinggi. Beliau juga berharap motivasi membaca siswa MTsS Panga Pucok akan semakin meningkat dengan bertambahnya buku referensi.  "Saya sangat mengapresiasi semangat membaca mereka yang luar biasa. Meskipun sarana seadanya tetapi tetap membaca. Semoga buku-buku yang saya berikan bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya," papar Hamdani.  Kepada www.potretonline.com Nuriana menyampaikan rasa terima kasih yang tinggi atas perhatian Ketua Tim Literasi IGI Aceh terhadap penyediaan bahan baca khususnya untuk sekolah swasta.  "Saya salut dengan Pak Hamdani yang begitu gesit dalam menyuarakan gerakan literasi sekolah. Beliau bukan sekadar mendengungkan seru...

Dinas Pendidikan Pidie, PGRI dan IGI Menggelar Lomba Duta Literasi

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Daerah ( Hardikda) Provinsi Aceh ke 59, Dinas Pendidikan Pidie bekerja sama dengan PGRI dan IGI Kabupaten Pidie menggelar lomba   Duta Literasi Pidie Meusigrak Tahun 2018. Pagelaran lomba duta literasi tingkat SD/MI, SMP/ MTs dan SMA/SMK/MA se kabupaten Pidie ini dilaksanakan di aula   SMKN 2 Sigli, Pidie pada hari Rabu, 29 Agustus 2018 yang dibuka langsung oleh Bipati Pidie, Roni Ahmad. Sekretaris Dinas pendidikan Kabupaten Pidie,   Drs. Riswandi mengatakan bahwa baru tahun ini Dinas Pendidikan Pidie menyelenggarakan lomba duta literasi ini yang dirangkaikan dengan momentum menyambut Hardikda Aceh yang ke 59. Oleh sebab itu,   untuk tahun ke depan akan datang   kegiatan ini akan tetap dilaksanakan, karena program literasi ini    merupakan   program Bupati Pidie. Lanjutnya. Kegiatan lomba yang diikuti oleh 82 pelajar dari tingkat Sekolah Dasar hingga SMA menjadi ajang ber...

Aku Belum Mampu Berpuisi

Oleh Lina Zulaini Katanya Meramu suara lewat puisi bisa menghapus rindu Bermain pena pada bait mampu mendekatkan jarak Mengisi lembar dengan tinta dapat menghilangkan luka Benarkah itu Ayah? Katanya Mencampur sedikit rasa pada tulisan dapat membuat seseorang tersenyum Merangkai per kata bisa menyembunyikan separuh bisa Menyusun per bait mampu menghadirkan tawa Benarkah itu Ayah? Katanya Berpuisi bisa membuat si penulis jadi lebih hidup Bersyair mampu menghilangkan tumpukan perih di dada Bahkan, merajut kata boleh menyuakan raga yang telah berpisah Benarkah itu Ayah? Ayah, Jika kata mereka adalah sebuah kebenaran Izinkan aku menangis dalam kesendirian Izinkan aku lebih paham tentang tulisan Karena aku, belum mampu berpuisi Kota Jantho, 30 Agustus

Puluhan Pecatur Ikut Kejuaraan Piala Senator

BANDA ACEH - Puluhan pecatur dari seluruh Aceh memastikan ikut bertanding pada kejuaraan memperebutkan Piala Senator Fachrul Razi yang dijadwalkan berlangsung 28 Agustus hingga 1 September 2018. "Hingga kini sudah 80 pecatur yang sudah memastikan ikut. Kami membatasi peserta untuk kejuaraan ini hanya 100 peserta," kata Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Percasi Aceh Aldin Nl di Banda Aceh, Senin. Kejuaraan terbuka memperebutkan Piala Senator Fachrul Razi terlaksana bekerja sama Pengprov Percasi Aceh dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal daerah pemilihan Aceh Fachrul Razi. Bersamaan dengan kejuaraan tersebut, Pengprov Percasi Aceh juga menggelar seleksi provinsi Kejuaraan Nasional Catur 2018 yang berlangsung minggu kedua Oktober mendatang. Seleksi diikuti atlet catur dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Setiap kabupaten/kota mengirimkan maksimal dua pecatur putra dan satu pecatur putri. Usia pecatur tidak dibatasi. Sedangkan kejuaraan Piala Senator syar...

Forum Jurnalis Lingkungan Mengadakan Kemah Jurnalistik ke dua

Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menggelar Kemah Jurnalistik di CRU Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya selama dua hari, 16-17 Agustus 2018.  Kemah Jurnalistik ini digelar agar pekerja media dan pers kampus memahami pentingnya memberitakan isu-isu lingkungan, dengan metode berlajar langsung di alam bebas, diharapkan dapat merangsang para jurnalis muda untuk lebih peka dan dapat melihat permasalahan lingkungan yang terjadi dari sudut pandang yang berbeda.   Selain itu, Kemah Jurnalistik Mengambil moment 17 Agustus ini, FJL ingin mengampanyekan Perlindungan Habitat Satwa Serta Satwa Yang Terancam Kepunahannya   Setidaknya 50 orang jurnalis dari media cetak, foto serta video serta perwakilan peserta dari luar jurnalis mengikuti rangkaian kegiatan sampai selesai. Selama acara Kemah Jurnalistik, peserta dibekali sejumlah ilmu pengatahuan tentang pentingnya melakukan konservasi lingkungan serta penyelamatan habitat satwa payung yang ada di Provinsi Aceh. Diharapk...

INOVASI PRODUK OLAHAN LIMBAH KULIT NANAS MADU

Sebanyak 13 mahasiswa dari kelompok 3 KKN PPM Tematik Universitas Diponegoro yang berasal dari beberapa bidang keilmuan, terjun langsung ke lapangan untuk  berbagi ilmu dan informasi melalui pelatihan kepada Ibu-Ibu dari Kelompok Wanita Tani  (KWT) Barokah  di Desa Beluk, Pemalang, guna mengolah limbah kulit nanas menjadi sabun cuci piring dan pengharum ruangan.  Kegiatan yang berada di bawah bimbingan Dr. Diana Nur Afifah, S.TP., M.Si,  Fahmi Arifan S.T, M.Eng, Ariza Fuadi SHI., MA dan Dra. FS Nugraheni, M.Kes ini dilaksanakan karena melihat potensi desa Beluk yang  kaya akan  sumber daya  nanas madunya dapat menjadi salah satu daerah penghasil nanas madu terbaik dan terbesar di Indonesia.  Namun, cukup disayangkan bahwa limbah kulit nanas tersebut tidak dipergunakan sehingga dibakar begitu saja oleh masyarakat.  Nanas madu  merupakan salah satu jenis nanas  Queen dengan ciri-ciri buah yang yang kecil, rasa man...

Wajah Lain Takengon, Beragam Kesenian dan Budaya

Sebagai negeri penghasil kopi terbaik di Indonesia. Kabupaten Aceh Tengah tidak hanya sekadar menyuguhkan soal hasil alam mereka. Daerah yang terletak di dataran tinggi gayo ini menyimpan cukup banyak cerita ragam budaya, dan keseniannya. Seperti tarian Sining, kesenian tradisional ini akan ditampilkan perdana dalam pagelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII. Tarian Sining akan ditampilkan untuk pertama kalinya di hadapan masyarakat Aceh, Selasa (14/8/2018) malam, di panggung utama PKA VII, taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. Kesenian ini merupakan sesuatu hal baru dari Aceh Tengah yang belum pernah ditampilkan. “Tarian ini baru kita hadirkan sejak Januari 2018 lalu. Kita akan menghadirkan sesuatu yang baru dari daerah dataran tinggi kepada seluruh masyrakat Aceh malam nanti,” kata Uswatuddin, Ketua Kontingen Aceh Tengah. Dikatakannya, tarian Sining telah memperoleh sertifikat dari Kementerian Hukum dan Ham dan diakui menjadi warisan budaya tak benda. Uswatuddin menjelaskan, ta...

Darah Juang Sang Pahlawan

                                            ilustrasi : Cahaya Kebenaran Islam Oleh : Nsyah Darah juang para pahlawan bangsa Seperti air yang mendidih di atas tungku api yang membara Tetesan darah tak berhenti bercucuran Menghabisi penjajah tanpa ampun di Medan perang  Bambu runcing sebagai andalan  Saat berlaga di Medan perang Debu di pakaian tak lagi terlihat  Hanya cucuran darah yang terus mengalir membasahi pakaian  Ujung bambu jadi saksi  Hitam rasa menyakit Mengusir penjajah dengan nyawa Tanpa takut tanpa gentar  Hari ini lihatlah wajah-wajah kita Yang mulai keras tanpa urat malu Bagaikan baja yang tak bisa dibelah Terpancar dengan bangga Hari ini lihatlah sudah memasuki 73 tahun kita merdeka Kita bisa terbang tanpa terkurung  Kita bisa berteriak tanpa dekapan  Itu semua atas da...

Pameran Eksibisi Smong di Museum Tsunami Diminati Pengunjung

Banda Aceh - Pameran Eksibisi Temporer yang berlangsung di Museum Tsunami banyak menarik pengunjung yang datang saban hari, agenda pameran yang mengangkat kearifan lokal Smong dari Simeulue merupakan bagian dari Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII. Sejak dibuka 8 Agustus lalu oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bersama Kepala Perpustakaan dan Arsip Aceh Wildan, eksibisi yang berlangsung di lantai 2 ruang pamer temporer Museum Tsunami. Desainer Eksibisi Cut Putri Kausaria menjelaskan, konsep yang diangkat dalam pameran kearifan lokal yang mengangkat tema "Smong ini memiliki alur cerita dari satu koleksi ke koleksi lainnya. "Untuk pameran di Museum Tsunami kali ini, kita hadirkan konsep seni yang bercerita dan mampu mengedukasi pengunjung sehingga mereka betah untuk berlama-lama melihat bagaimana tsunami pernah melanda Aceh," ungkap Putri, Jumat (10/8/2018). Yang membuat tambah menarik, sebut Putri, dalam eksibisi temporer ini tidak han...

Warga Berburu Kuliner di Anjungan PKA

Banda Aceh -- Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 telah berlangsung selama enam hari. Setiap hari, arena event empat tahunan ini menjadi lautan manusia.   Para pengunjung event empat tahunan ini dari kabupaten/kota di Aceh dan luar Tanah Rencong. Mereka datang berkelompok atau berkeluarga. Pengunjung PKA di Taman Ratu Safiatuddin, Lampriet, Banda Aceh mulai terlihat ramai mulai pukul 15.00 WIB.  Di arena PKA, pengunjung mengunjungi anjungan-anjungan untuk mengenal lebih dekat tentang suatu daerah. Pada setiap anjungan, dipamerkan budaya atau pun ragam benda khas daerah.  Menariknya, di setiap anjungan tersedia pelaminan dengan bentuk melambangkan ciri khas daerah tersebut. Meski demikian, pengunjung harus bersabar saat masuk ke dalam anjungan karena ramainya orang.  Setelah capai berkeliling, ada stand kuliner menjadi salah satu lokasi favorit pengunjung. Di sana, beragam makanan dari tiap daerah tersedia seperti Ade Kak Nah asal Pidie Jaya, Sate Gurita...

Ada Lomba Perahu Hias di Krueng Aceh, Yuk Ramaikan

Banda Aceh -- Lomba perahu hias bakal digelar besok di Krueng Aceh, Banda Aceh. Event ini bagian untuk memeriahkan event Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7. Yuk ramaikan! Dalam event yang bakal dibuka pada Senin (12/8/2018) pagi, ada 22 perahu hias yang akan bertarung. Kegiatan tersebut dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh serta didukung Kodam Iskandar Muda. Festival Krueng Aceh tersebut juga sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Tanah Rencong.  Selain perahu hias, ada sejumlah kegiatan lain yang digelar di antaranya atraksi wisata, panggung apreasi budaya, lomba memasak,lomba mewarnai, atraksi air, sajian 1000 cangkir kopi gratis dan bersih-bersih sungai. Event ini berlangsung dua hari dari pagi sampai sore.  Kepala Disbudpar Aceh Amiruddin, mengatakan, festival Krueng Aceh tersebut untuk mempromosikan budaya dan menarik minat wisatawan berkunjung ke Aceh. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memperkenalkan Krueng Aceh sebagai potensi i...

Kitab Kuno Aceh Abad 18 Bahas Tentang Waktu Gempa NTB dan Tsunami Aceh

BANDA ACEH (12/08/18)– Gempa 7.0 Skala Richter (SR) yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata sudah tercatat dalam dalam kitab kuno yang dipamerkan di Rumoh Manuskrip Aceh yang ada di Museum Aceh pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII di Banda Aceh. Kitab kuno yang sudah ada sejak abad 18 itu membahas tentang gempa berdasarkan waktu kejadian. Gempa di NTB terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018 atau 23 Dzulkaidah 1439 H, sekitar pukul 18.46 WIB. Bisa diutarakan bahwa gempa terjadi sewaktu Maghrib. "Jika pada Bulan Dzulkaidah gempa ketika magrib alamat orang kaya banyak mati," kata penjaga stan, ungkap Istiqamatunnisaq saat membaca kitab yang dibuat tahun 1725 tersebut. Maksud dari kalimat itu adalah, sebutnya, akan banyak orang yang meninggal akibat gempa. Istiqamatunnisaq juga membacakan gempa yang terjadi di waktu-waktu lainnya. Bahkan, gempa dengan disusul tsunami yang terjadi di Aceh pada Minggu 26 Desember 2004 silam dalam waktu Dhuha (pagi) juga te...

Peringatan Hari Anak Nasional di Balai Kota Banda Aceh

Banda Aceh  - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kota Banda Aceh 2018 yang dipusatkan di halaman balai kota berlangsung meriah. Ratusan pelajar TK/PAUD, SD, dan SMP se-derajat unjuk kebolehan di bidang seni dan budaya hingga hafalan doa sehari-hari, Sabtu (11/8/2018). Beragam wahana permainan anak seperti kolam memancing dan komedi putar pun tersedia di sana. Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman beserta Wakil Wali Kota Zainal Arifin dan Sekda Bahagia juga ikut berbaur bersama anak-anak untuk bernyanyi dan senam bersama. Hadir pula Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua dan Wakil Ketua TP-PKK Banda Aceh Nurmiaty dan Fauziah, serta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Buraida. Sejumlah Kepala SKPK di lingkungan Pemko Banda Aceh juga terlihat hadir. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Banda Aceh Media Yulizar mengatakan peringatan HAN tahun ini mengangkat tema “Anak Indonesia Ana...

Melestarikan Permainan Gasing Melalui Perlombaan Rakyat PKA

Banda Aceh - Gasing merupakan salah satu permainan tradisional yang sudah ada sejak dahulu di Indonesia, termasuk di Aceh.  Permainan ini dulunya mudah dijumpai karena banyak dimainkan oleh anak-anak. Namun seiring perkembangan zaman, permainan yang dominan digandrungi oleh laki-laki ini, berlahan memudar. Bahkan bisa dikatakan hampir tidak lagi dimainkan sama sekali. Melestarikan budaya berupa permainan tradisional, panitia Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) mencoba menghidupkan kembali sejumlah permainan rakyat. Salah satunya, permainan gasing. "Permainan tradisional dalam PKA ini ada 5 cabang kegiatan yang diperlombakan, salah satunya permainan rakyat, berupa gasing," kata Koordinator Permainan Rakyat, Suhirman, saat dijumpai di lokasi, Jumat (10/8). Meski Provinsi Aceh terdiri dari 23 kabupaten kota, namun dia mengatakan, perlombaan ini hanya diikuti oleh 16 daerah saja. Sebab, ia mengaku, bahwa permainan ini memang sudah hampir tidak ada lagi dimainkan oleh masy...

Memek, Makanan Nan Menggoda Lidah

BANDA ACEH -- Beragam makanan andalan daerah tersedia di arena festival kuliner di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7. Salah satunya memek, makanan khas dari Kabupaten Simeulue yang terbuat dari campuran beras dan pisang. Makanan memek dijual di stand Simeuleu di areal Festival Kuliner yang digelar di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Aceh. Di sana, memek dimasukkan ke dalam cup (gelas plastik) dan dijual Rp 5.000 perporsi. Makanan ini disediakan dari siang hari. Seorang penjaga stand Simeulue Almawati, mengatakan, sejak hari pertama banyak pengunjung yang datang mencari makanan memek di stand milik daerahnya. Bahkan, ada beberapa pengunjung PKA yang membeli memek untuk dibawa ke Jakarta. "Banyak yang cari memek ini bahkan sudah sampai ke Jakarta. Mereka rata-rata penasaran dengan makanan khas Simeulue ini," kata Almawati. Makanan memek sendiri terbuat dari beras ketan gongsen, pisang, santan yang sudah dipanasin, gula dan garam. Proses pembuatannya butuh waktu sekitar sat...