Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Puisi-Puisi Mustiar. AR

Dok. Pribadi TAK BERKASIH Pena menarik dalam tarikan napasnya. Helaian kertas putih : Takta wanita harta Butakan mata nurani. Langit tak lagi biru.Ombak pantai.mati Pena yang kau tarikan itu Semisal dirimu tiada bertali kasih Korupsi menu yang disajikan hangat Di meja nasib si papa.lalu Kau perdebatan di ruang berAc 07.01.2019 SIUL Siul angin selatan sore hari Dalam gerai rambut pirangnya Kau mengetuk pintu hati nan hening Idzin diri menyapa pantai nan elok Angin sore di kota kecil.Meulaboh Basah dalam rindu menderu Duhai kunang kunang malam Arahkan pada jalannya Pulang 2019 AKU Dia menari tiada henti Dalam serunya Tuhan usap jiwa kerontangnya 2019 ELEGI Dia itu pemberontak Katanya Dia tak patuh kepada titah Karena tak mau di kiri kanankan Dia melawan Dia mandiri jiwanya kukuh Akar rumput sebut dimantrai doa Matanya tak berkedip melihat aku Tuhanku 2019 DIKALUNGI BUNGA Kita pernah berikrar Di taman itu Untuk merawat wanginya Kau jua Meludahi dirinya Aceh,2019 Mustiar.Ar, pen...

Terima Mobil Ambulance, ACT Aceh Semakin Terbantu Jalankan Program Kesehatan Gratis

Banda Aceh – BNI Syariah melalui Yayasan Hasanah Titik menyerahkan satu unit mobil ambulance kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT). Mobil ambulance tersebut diserahkan langsung oleh Dirut BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo dan diterima oleh Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail, Banda Aceh, Jumat sore (22/11). “Ini sebuah sinergi luar biasa untuk memberdayakan masyarakat melalui dana zakat infak, sedekah yang dikelola Yayasan Hasanah Titik,” ujar Abdullah usai menyerahkan mobil yang disaksikan pihak BNI Syariah dan ACT Aceh.  Ia menuturkan bahwa kehadiran BNI Syariah di Aceh seiring dikeluarkannya qanun lembaga keuangan syariah (LKS) yang mengatur lembaga keuangan agar bersyariat. Beberapa hari terkahir BNI Syariah melaksanakan serangkaian kegiatan di sejumlah titik lokasi BNI Syariah guna mendukung pemberlakuan qanun LKS.  “Dengan bekerja sama dengan ACT akan menambah gaung kegiatan BNI syariah untuk memberdayakan masyarakat,” paparnya. Husaini Ismail menjelaskan, mob...

PUISIKU DI SAJAKMU

Oleh Savitri Jumiati Dari balik cerbong jendela kayu Kelopak sayu di mataku Menatap celah langit malam buta Suara jangkrik berkata Kunang kunang menyapa Sunyi jalan jalan tak bergaung Mendung membungkus awan Bintang kejora tiada Rembulan tak bercahaya Aku diam ini kali tak bicara Sedang jiwa melarik puisi patah Yang tak mengenal tentang meribu makna Yang tiada terpahami tentang sejuta arti Malampun larut tertulis di kertas tanpa simpul Hanya sekerjut pilu aku simpan rapi Ketika sakit ini mendatangiku sekali lagi Hendak aku membisik di satu gendang telinga Itu engkau yang telah banyak mengajariku Tentang hidup dan tentang keikhlasan Biarlah rekah di tiap waktu Tiada melihat petang, senja, atau bahkan malam bertemu subuh Aku ingin genggam puisi ini Untuk kenang di hatimu Bahwa aku pernah berkali kali jatuh Dan lupa akan secangkir kopi yang kau saji Tetapi aku punya rindu yang tiada pernah berhenti Selalu berdetak bersama sajakmu Itu aku... Bekasi 18...

Miss Palsu

Oleh : Nsyah Kulihat di hari itu engkau terus mengikuti langkah arah kakiku Seperti ada harapan yang akan goyah di tengah keakraban pertemanan kita Segumpal harapan terus dirimu tebarkan Dari sosok menjelma gaib menjadi nyata Aku bukan lah kesatria yang bisa menjagamu dari kehidupan nyata Terlalu mempercayaiku itu bukan harapan Malahan petaka yang akan membawa luka Benci, kecewa, rindu itu sama saja palsunya seperti cinta Merusak keakraban yang nyata Lihatlah hari itu engkau duduk miring di sampingku Menyandarkan-kan kepalamu ke pundakku Mengenggam erat tanganku Seolah tak mau jauh dariku Hari itu aku merasakan denyutan nadimu Detakan kerasnya jantung-mu Rayu manismu mememacahkan keras hati-ku Nyata-nya hari ini kamu hilang Tanpa pernah terlintas lagi dari hadapanku Bahkan tanpa komunikasi dengan diriku Banyak yang palsu berubah menjadi bangkai busuk Seolah lama perlahan palsu menjadi nyata Palsu yang merangkuh bangkai busuk...

MRI Aceh – ACT Aceh Latih Relawan Kemanusiaan

Aceh Tamiang - 17/11/19. Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh menggelar volunteer camp mulai 15 hingga 17 November, di Gunung Pandan, Tenggulun, Aceh Tamiang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan sebanyak 31 relawan MRI se-Aceh agar mampu menguasai berbagai ilmu dan metode tentang kebencanaan, baik bencana sosial maupun bencana kamanusian yang bisa terjadi kapan saja. Sekjend Pengurus Wilayah MRI Aceh Akhi Munandar mengharapkan agar peserta volunteer camp ke depan selalu siap siap di turunkan dengan kondisi apapun di lapangan pascabencana. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menumbuhkan jiwa korsa kelembagaan kepada seluruh relawan khususnya, keterampilan sosial mapping disaster manajemen kebencanaan, sinergi dan komunikasi personal,” terangnya, Aceh Tamiang, Sabtu (14/11). Adapun kegiatan selama peserta selama mengikuti volunteer camp yakni talkshow bagaimana mengelola organisasi keorganisasian bersama Wakil Bupati Aceh Tamiang Teungku I...

*Peran Generasi Muda dalam Mendukung Industri Pariwisata Berwawasan Kebudayaan*

Oleh FIRAUZA HELDIN KETUA UMUM IPAMAS MEUKEK PERIODE 2017-2019 dan KETUA 1 HAMAS PERIODE 2019-2021 Peran generasi muda dalam industri pariwisata berwawasan kebudayaan adalah saat di mana para pemuda, khususnya mahasiswa mengembangkan sektor pariwisata yang didasarkan oleh wawasan budaya. Generasi muda adalah ujung tombak. Dalam era pembangunan saat ini, peran dan dukungan pemuda sangat diharapkan dalam mengisi pembangunan. Oleh karena itu, keterlibatan mereka menjadi sangat penting bila diharapkan akan diwujudkan pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan. Hal tersebut menjadi lebih relevan ketika dikaitkan dengan berbagai upaya untuk percepatan aktivitas kepariwisataan dalam rangka mendukung proses pembangunan pariwisata di berbagai wilayah di Aceh, khususnya Aceh Selatan. Pendapat mengenai peran kepariwisataan dalam pembangunan dan terlebih lagi untuk daerah sedang berkembang sudah sering kali diungkapkan di dalam berbagai literatur. Secara garis besar, keun...

Sekolah Lima Hari

Oleh Tabrani Yunis Sekolah - sekolah yang berada di bawah payung Kementerian Agama ( Kemenag) Aceh, seperti Madasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN) di kota Banda Aceh mulai tahun ajaran 2019 ini sudah melaksanakan konsep sekolah 5 hari. Dengan demikian, kegiatan belajar berlangsung selama lima hari yang dimulai dari pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 16.00 WIB yakni pada hari Senin hingga hari Kamis. Program ini selama ini dikenal pula dengan sebutan  fullday school yang semasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) berada di bawah kendali Prof. Muhajir Effendi menjadi wacana yang yang begitu intens dibicarakan. Walau wacana itu hangat didiskusikan di kalangan Kemendikbud, namun Kemenag di kota Banda Aceh, lebih dahulu melakukan uji coba sekolah lima hari dan fullday. Buktinya, kini Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri dan Swasta itu sudah berjalan selama hampir satu semester. Berlakunya, konsep sekolah lima hari fullday tersebut,  membawa konsekwensi kepada ...

TERIMA KASIH AYAH DAN IBU

Dok. Tribunnews.com Oleh Anita Sari Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Apa yang selama ini dilakukan oleh ayah dan ibu? Apa yang mereka korbankan demi masa depanku dan kesuksesanku? Dan apa yang diharapkan oleh mereka dari diriku ? Hanya satu keinginan mereka yaitu kebahagiaanku. Mereka bahagia di saat senyuman terlintas di bibirku, namun mereka sangat sedih saat ketika air keluar dari mataku dan membasahi pipiku yang saat kecil dulu dicium oleh ayah dan ibu,  Sejak kecilku dimanjakan dengan kasih sayang mereka. Mereka selalu memenuhi keinginanku, karena tidak ingin melihatku menangis. Aku dididik dan dibesarkan dengan kelembutan dan kasih sayang,  Dari bangku sekolah, mereka berusaha menyiapkan seragam dan alat tulis untuk kubelajar, dan ibu yang selalu menyiapkan bekal untukku di sekolah, walau mereka mendapatkannya dengan susah payah, dan segala apa pun dilakukan untu ku agar terus melanjutkan pendidikan hingga kin...

Kenangan

Oleh Suci Wahyuni Mahasiswa  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI, UIN Ar-Raniry. Banda Aceh Secerah mentari esok, tidak secerah senyuman yang engkau miliki. Begitu banyak insan yang berusaha untuk menghiburku, namun kehidupanku tidak lengkap tanpa kehadiranmu di sisiku. Di setiap detak jantungku, setiap aliran darahku hanya ada namamu seorang…. Tak perlu menangis sedu jika sedang terluka, tak perlu tertawa bangga saat bahagia. Hidup untuk berharap, berharap sesuatu yang pasti. Namun kala mentari sudah tidak menerangi semesta pertanda malam pun tiba. Di saat itulah aku tersadar bahwa mengharapkanmu kembali sama seperti pungguk yang merindukan rembulan…. Sebuah kata yang tidak asing lagi di kalangan remaja, maupun dewasa saat ini, kata tersebut kaya akan makna yang indah, namun akan berujung menyakitkatkan. Berawal dari sebuah pengalaman, kemudian seiring berjalan waktu akan menjadi sebuah “kenangan”. Semua orang menyadari bahwa masa itu adalah masa di mana satu sam...

Indonesia Era Reformasi

Oleh: Tawi Bung Taufik bertanya bagaimana kalau Bung Toto menyuarakan pahlawan muda terbaring abadi. Chairil Anwar menyuarakan Diponegoro! Generasi muda bersuara ogah repot nasi. Harga membumbung tanpa terbendung. Kontribusi negara kurang, namun inginnya 'ku puji bersenandung Apa kontribusi Soekarno-Hatta kepadaku? Hingga harus kuangkat tinggi topiku? Bernama Indonesia artinya milik Indonesiakah? Semua untuk negara tanpa ada kontribusi negarakah? Pajak dibayar proyek buat rakyat musnah? Apa manfaat pajak jika air mata rakyat terserap musnah? dok. Mredeka.com Di tengah harga membumbung, pejabat melancong. Tiada acuh terhadap penderitaan yang menari-nari. Rakyat tiap hari gigit jari. Pejabat tiap hari naik merci? Bagaimana Diponegoro hidup lagi jika rakyat tidak dicintai. Bagaimana rakyat mampu bela negara jika burung gagak terbang di mana-mana. Bung Taufik bertanya bagaimana kalau Kubertanya kalau Indonesia tidak...

Dalam Sekapan Roh Cut Nyak Dhien

Oleh: Maulidar Yusuf Satu tubuh dibawa terbang Terhenti pada ladang penuh darah di atas bulan-bintang “ haruskah kau diam? ” Ada suara dari mulut, membentak Seribu serdadu berlari mengahampiri, memaksa diam “ tidak akan! Tidak ada bangsa ku yang boleh diam! Semua harus menyerang! ” “ Hei kafir, jangan kau nodai tanah kami dengan tatanan permusuhan dan kebodohan! ”   Raunganku semakin ganas “ hei bangsaku,    jangan biarkan mereka mengadu kepala dengan kaki kita, mata dengan mulut kita, pikiran dengan nurani kita! ” Aku disekap, tanganku diikat “ Bangun bangsaku! Lawan mereka! Jangan pernah takut, Tuhan akan menolong kita! Lawan kebodohan ini! ” Mulutku dibekap, mataku ditutup, entah kemana aku digiring Rumoh Cut Nyak Dhien, Lampisang

ACT Tawarkan Program Menarik di Hari Bahagia Nasional 11.11

JAKARTA - Saat ini berbagai e-commerce memanfaatkan tanggal cantik untuk memberikan promosi dan diskon bagi para pembeli. Sebut saja pada 11 November (11/11) dan 12 Desember (12/12) mendatang. Momen yang disebut Hari Belanja Online Nasional ini memberikan penawaran menggiurkan agar pengunjung berbelanja. Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga memanfaatkan tanggal cantik ini sebagai momen berbagi kebahagiaan sebesar-besarnya untuk saudara yang membutuhkan. Momen ini juga dikenal sebagai Hari Bahagia Nasional. Mengusung tema “Berkahkan Belanja dengan Berbagi", Hari Bahagia Nasional hadir untuk meramaikan momen berbelanja online dengan berfilantropi. Presiden ACT Ibnu Khajar menyampaikan, Hari Bahagia Nasional menekankan pada kebahagiaan dalam berbagi kepada sesama, di sela agenda berbelanja di momen Harbolnas. Dengan kata lain, masyarakat tidak hanya bahagia berbelanja, namun juga bisa bahagiakan saudara sesama dengan berdonasi untuk program-program kemanusiaan. “Di momen 11....

Izinkan Aku Mengagumi

Oleh Sitti Zahara Tarmizi Suara lantunan wahyu Ilahi terdengarkan Nan indah tiada dua Disertai dengan selawatan Terasa jiwa jadi tenteram Sejuknya hati bagaikan pendingin Tiada terasa teriknya mentari Hasrat hati ingin mendekati Namun rasa tak mungkin mengelilingi Tingginya tembok bukanlah penghalang Namun takdir belum merestui Akankah seperti Saidina Ali dan ananda Fatimah Yang tak pernah memberi kabar Tapi diam-diam saling mendoakan? Haruskah kumenjadi ibunda Khadijah Yang datang mengatakan cintanya? Apalah dayaku wanita berlumuran dosa Biar rasa ini menjadi rahasia Izinkan ku mengagumimu dalam diam  Sitti zahara Tarmizi berdomisili di Ulee gle - Pidie jaya

Rapuh

Foto dok Flores Muda Oleh : Rizka Raudhatul Jannah  Rapuh Perlahan segalanya terlihat urung Kenangan perlahan terputar kembali memenuhi ruang Masa lalu, potongan memori lama Langit malam menderu pelan Purnama menghiasi warna malam Bintang kecil seakan lengkap menaburi langit malam Mendung terselubung di pelupuk mata Tawa dan canda bersamanya Semakin terbelit dalam senyawa cakrawala Rapuh Mengingat potongan memori lama Biarlah waktu perlahan menghilangkannya Biarlah waktu jalan semestinya Sampai hari itu tiba Dimana kenangan itu perlahan menghilang dalam lara Mengusir sendu dan sepi dalam raga

Tes Kemahiran Berbahasa Indonesia Anda

Oleh Tabrani Yunis Sebagai orang Indonesia yang hidup di Indonesia, setiap hari menggunakan bahasa Indonesia. Menggunakan bahasa Indonesia mulai dari mendengar, membaca, berbicara, bahkan seharian juga menggunakan bahasa Indonesia untuk menulis, misalnya menulis artikel di media atau menulis puisi dan sebagainya. Bahasa Indonesia adalah bahasa Ibu yang seharusnya memang sudah dikuasai dengan baik, tidak perlu dites atau diuji lagi seperti dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Namun, seperti yang kita dapatkan di sekolah, kita diajarkan lagi bahasa Indonesia dan juga setelah itu juga diuji atau dites kemampuan dan kemahiran kita dalam bahasa Indonesia. Pertanyaannya, mengapa tes mata pelajaran bahasa Indonesia itu perlu diajarkan dan mengapa pula harus dites lagi kemampuan dan kemahiran berbahasa Indonesia tersebut? Kalau di sekolah, kita belajar bahasa Indonesia dan kemudian dites atau divealuasi, karena itu adalah pelajaran wajib. Tetapi, bagaimana kalau kita yan...