Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Lelaki Yang Mengukir Jalan

Oleh Tabrani Yunis   Lelaki itu terus mengitari waktu berjalan mengikuti arah yang tak berubah Saban hari langkahnya berat memikul Tubuh kecil mungil melekat di bahu,  sebuah tas warna hitam bergantung di punggung menyertai perjalanan memelas iba Lelaki yang menjemput rupiah dari tangan pemberi sedekah, menempuh perjalanan panjang di alur yang tak pernah berubah Anaknya yang kecil mungil terlelap dalam pangkuan, pulas menempuh perjalanan menghirup aroma keringat yang mengalir dari tubuh lelaki yang meletakan buah hati di pangkuan dan gendongan. Lelaki itu melumuri kulit mungil anaknya dengan sinar matahari  Kulit kuning langsat menghitam lembam. Lelaki itu terus menyekap sikecil mungil mengukir perjalanan menangkap iba orang-orang yang lalu lalang Ada banyak lembaran rupiah warna hijau merah direpahnya dari orang-orang merasa iba dan kasihan. Lelaki itu tak akan pernah melepaskan anak mungil itu dari pangkuan dan gendongan. Walau beban di badan semakin berat. Anak mungil itu adalah mat

Ketika Orang Tua Menganggap Mendidik Bukan Lagi Urusan Mereka

Bagian ke-3 dari 3 Tulisan   Dalam tulisan yang merupakan lanjutan dari tulisan bagian pertama dan  kedua, penulis ingin memberikan beberapa harapan, masukan atau saran yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang tua dan remua pihak yang berkepentingan. Dengan terjadinya musibah pandemi Covid-19 ini, mengharuskan kita mengubah dan menyesuaikan diri, baik secara pribadi, keluarga, bermasyarakat, bernegara dan pergaulan internasional dengan bermimikri ke dalam sebuah tatanan baru yang harus mampu mempertahankan eksistensi kita. Semua mengikuti seleksi alam yang sangat-sangat tak terduga dan tak mampu terprediksi apa yang melatarbelakangi, apa yang sedang terjadi dan apa yang akan berlangsung seterusnya. Tugas kita hanya berupaya memahami, mengikuti instruksi dan menjalani secara serius dan hati-hati sembari introspeksi diri. Satu hal yang terpenting dan merupakan kata kunci adalah semakin mendekatkan diri dan memohon perlindungan kepada Ilahi Rabbi dengan bertawakkal kepada-Nya. Beberapa har

BPBD Banda Aceh: Keluarkan Rekomendasi Kegiatan Keramaian Bersyarat

Banda Aceh -25/08/20. Dalam upaya pemulihan ekonomi Kota Banda Aceh, gugus tugas percepatan pencegahan penyebaran Covid-19 sudah mengeluarkan rekomendasi kegiatan keramaian berupa kegiatan pelatihan-pelatihan dan acara pernikahan pada beberapa hotel dan gedung pertemuan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh, Rizal Abdillah, S.Sos, M. Si, Senin (24/8/2020). Rekomendasi ini dikeluarkan agar kegiatan bisnis di masyarakat bisa menggeliat kembali seperti di hotel dan convention hall. Rizal mengatakan bahwa semua kegiatan tersebut tetap dilaksanakan dengan peraturan protokol kesehatan yang sangat ketat. "Kita juga melakukan pengawasan ketat pula, oleh tim gugus tugas yang beranggotakan instansi lintas sektor, BPBD, satpol PP, Dinas Kesehatan, TNI dan POLRI,”jelasnya. Kegiatan yang direkomendasikan masih pada kegiatan di dalam gedung dengan maksud lebih mudah untuk dikontrol terhadap jalannya protokol kesehatan. "Misalkan untuk kegiatan wedding, gugus tugas

Pegiat Literasi TBM Belajar Jurnalistik

Purwokerto- 24/08/20. Pegiat literasi perlu membuat narasi positif di era digital sekarang ini. Apalagi saat pandemi Covid-19 membuat seluruh kegiatan bersifat online, maka perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh para pegiat literasi. Takter kecuali bagi pegiat literasi TBM di Kabupaten Banyumas.Sebanyak 20 pegiat literasi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Banyumas pun belajar membuat konten positif yang menarik, yaitu tentang jurnalistik. Dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Forum TBM Kabupaten Banyumas di SKB Purwokerto ini, Hanan Wiyokoselaku narasumber memberikan materi cara membruta berita yang baik. Selain itu, Hanan juga mengajak peseta untuk berdiskusi dan sharing best practice bagaimana pegiat literacy berkegiatan di tengah masih rendahnya budaya membaca dan menulis. “Kebiasaan menulis memang berkaitan erat dengan kebiasaan membaca. Paling tidak setiap hari menyempatkan 15 menit untuk membaca. Kalau mudah ngomong, kenapa menulis sulit?” ucap Hanan yang juga menj

Yang Tersembunyi Di Balik Kelam

Oleh Tabrani Yunis Kelam Malam Temaram Lewati tengah malam Meniti waktu menembus kelam Tersungkur dalam gumam Haru biru menerkam diam Entah berapa lama menyatu dalam gurindam Seperti kisah kita semalam Ada yang tersebunyi di balik kelam Kerinduan yang semakin dalam Entah sampai kapankah bisa kubungkam Mungkin nanti di ujung malam Kala fajar memeluk kelam Menembusi pori-pori malam Hingga rindu tak lagi menghujam Asa dan cinta tak perlu dipendam Mata hati tak mungkin dipejam Karena cinta dan asa semakin mendalam

Ketika Orang Tua Menganggap Mendidik Anak Bukan Lagi Urusan Mereka

Dok.  Majalah Anak Cerdas Bagian ke-2  dari 3 Tulisan   Oleh Hasbi Yusuf Saya tidak akan melanjutkan pembahasan penggunaan media menjadi topik yang berwacana, karena perkembangan di lapangan tentu banyak ahlinya, meskipun lebih banyak lagi yang masih gagap teknologinya. Malah ada yang sama sekali belum pernah mendengarnya, apalagi berhadapan dan mengoperasikannya. Lalu bagaimana sikap dan tindakan kita ke depannya? Tentu saja jawabannya adalah tidak usah terlalu panik dan tergesa-gesa. Marilah mulai merenung dan introspeksi yang mungkin untuk mulai memperbaikinya.   Pendidikan anak harus kembali ke khittahnya. Boleh pendidikan umum, apalagi pendidikan agama.  Untuk merawat anak utamakan peran orang tua, selebihnya baru oleh pembantunya. Untuk membangun fondasi dasar pendidikan anak, bukan langsung diserahkan ke gurunya, melainkan oleh ayahanda, dan terutama ibundanya.  Jika penghasilan suami sudah mencukupi kebutuhan keluarga, maka sebaiknya ibunda tetap tinggal di rumah menjadi perisa

Empat Pesan Khairul Abidin, Salah Seorang Peyintas Covid 19 Aceh.

Banda Aceh - Khairul Abidin (47) adalah seorang tenaga kesehatan yang bertugas di Balai Laboratorium Kesehatan dan pengujian alat kesehatan di Dinas kesehatan Provinsi Aceh. Ia merupakan salah seorang penyintas Covid 19 yang telah dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan. Menjadi tulang punggung keluarga bagi istri dan tiga orang anak, dimana dua anaknya telah berkuliah salah satu universitas negri  di Kota Banda Aceh dan satunya lagi merupakan santri di salah satu pesantren di Aceh. Setelah dinyatakan positif terinfeksi Covid 19, Khairul  dirawat  selama enam hari. Terhitung dari tanggal 27 Juni hinhga 3 Juli 2020 di Ruang isolasi Pinere ll kamar 4 Rumah Sakit Zainal Abidin (RSZA) Kota Banda Aceh. Ia menerangkan, ada beberapa tempat yang kemungkinan menjadi lokasi ia terpapar, yaitu di Kota Lhokseumawe saat melakukan tracking, Kantor Satpol PP dan WH Aceh saat melakukan pengawasan pelaksanan rapid test, lalu di Perumahan polisi pagar Kabupaten Aceh Besar  saat mengawasi tracking kasus 

BEBEK GORENG

dok.dimanaja Oleh Tanjung Files/ Fileski  Berdomisili di Madiun Monas menjadi lautan manusia. Hamparan yang biasanya hijau bila dilihat dari atas gedung-gedung sekelilingnya itu, kini berubah warna menjadi putih bak kapas, yang bertebaran di sepanjang jalan menuju satu pusat tugu bermahkota api itu. Imron seorang pemuda asal Madiun yang merantau ke Jakarta, hari ini sedang mengikuti pengajian akbar di Monas. Berjubel jamaah dari segala penjuru menjadikan keimanannya semakin kuat, bahwa ia merasa jalan yang ia tempuh saat ini adalah jalan kebenaran yang mutlak dan surga nampak jelas terlihat di depan matanya. Sepulang dari pengajian, imannya jadi berlipat ganda. Kini apapun yang tak sesuai dengan pemahamannya, ia anggap sesat dan pantas untuk dihujat, atau kalau perlu dilenyapkan dari muka bumi. Ia tak ingin ada tuhan-tuhan lain yang disembah. Semenjak saat itu ia sangat membenci dan berusaha keras meyakinkan setiap orang di sekitarnya agar punya kualitas keimanan seperti dirinya. Sebag

KETIKA ORANG TUA MENGANGGAP BAHWA MENDIDIK ANAK BUKAN LAGI URUSAN MEREKA

  Oleh: Hasbi Yusuf   Untuk menghibur diri sendiri dan rekan-rekan semua.  Jangan galau berlebih-lebihan gara-gara anak kita tak dapat belajar tatap muka dengan guru di sekolah. Kita sedang wajib tunduk kepada Protokol WHO terkait Covid-19. Menurut saya ini adalah cara Allah menutup pintu membatasi angan-angan keduniaan yang berlebihan selama ini yang terbuka lebar menuju dunia fantasi yang tak pernah ada ujungnya. Bagian Pertama dari 3 tulisan Kita telah terjebak dan tersesat jauh di jalan, sehingga telah menyebabkan telah lupa jalan pulang. Sementara sebagian dari kita telah dijemput paksa oleh Allah Swt dengan wajib menumpang Armada super canggih dan super cepat yang disebut  Covid-19. Di antara penumpang armada Covid-19 kemungkinan ada yang diselamatkan oleh Allah swt, karena dikuatirkan perjalanan hidupnya yang selama ini telah baik, akan sirna karena bentangan angan-angan dunia. Mungkin juga ada di antaranya yang dikuatirkan oleh Allah Swt perjalanan hidupnya sudah pada tingkat m

Terbenam

Oleh Tabrani Yunis Anganku melambung dan membumbung Berselimut suka utopia Luapan  bahagia bergelembung -gelembung Seakan  bahagia segera ada Mata berkaca-kaca Mulut tak mampu bicara Rasa suka begitu menggelora Menanti kau hadir membawa cerita Entah mengapa asa bahagia begitu lama menyapa Sementara rindu tlah lama terbenam dalam asa Mengapa begitu lama kau benam  asa nan kudamba Aku larut dalam gelombang  penantian hampa Menunggu, menunggu dalam gelombang sia-sia Waktu tak pernah mau diajak bicara Karena penatian begitu lama Mengapa begitu tega kau benam bahagia? Haruskah aku terus menanti bahagia yang utopia? Sudahlah, jangan terlalu  lama kau benam bahagia penuh asa

KEU BPKS BACUT CALITRA

Oleh: Hasbi Yusuf Mulai dibangun sekitar dua dasawarsa, Ka padum gó gantöè keupala ? Padum dróe treuk akan tamóng penjara ? Lé that anggaran yang kabèh ta beulanja, Peú hasil yang ka leumah nyata, Bak ta kalón chit sang hana daya, Selama Belawan mantóng berjaya, Hanna peú tapréh cicak meujak 'uet buya, Buet yang h'an mungkén bek that tahila, Anggaran habéh that sia-sia, Peúlöm saat nyó teungóh trôn bala, Geutanyöè mandum sedang menghadapi Corona, Teuma jinöé Sabang ka jeuôh bida, Leubéh meusaneut peumaju pariwisata, pakriban cara turis beutrôh langsông keunan ji teuka, Bek lé mesti via bandara Soekarno-Hatta, Tugas pemerintah benahi bandara, Beujeuét jitrôn pesawat yang raya-raya, Lheúh nibaknya tugas walikota, Peu udép UMKM dan seni budaya, Setiap turis beuna peú geubeulanja, Barang oleh-oleh keù bukti kalheú jak berwisata, Lôn harap rakyat bék lambông that cita-cita, Pelabuhan bebas phét that bak tapeugisa, Bak kali nyöè rencana meujak gantöè löm keupala, Tapi aneh barô tahap

Merawat Produktivitas Menulis

Oleh Tabrani Yunis   Sejak merebaknya penyebaran virus corona atawa Covid 19 yang berawal dari Wuhan, Cina di bulan Desember 2019 yang kemudian terus ke negara lain di dunia, seperti Italia, Amerika, India hingga Indonesia, telah mengubah tatanan kehidupan manusia. Covid 19 memaksa manusia di permukaan bumi untuk takluk pada diakibatkan oleh virus Corona tersebut. Segala sektor kehidupan terguncang, ibarat pesawat terbang yang tengah mengalami turbulance. Bukan hanya terguncang, tetapi menyebabkan kematian. Kematian usaha-usaha manusia dan bahkan merenggut jutaan nyawa manusia di permukaan bumi ini.    Virus Corona atau Covid19 yang kini masih terus melanda secara global ini, telah menyebabkan masyarakat dunia berada dalam ketakutan. Ketakutan akan terinfeksi Covid 19 yang mematikan tersebut. Akibatnya semua orang galau dan ketakutan. Ketakutan tersebut membuat kita, harus mencari cara agar tidak tertular dengan virus tersebut. Di tengah sulitnya mendapatkan cara agar tidak tertular, t