Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

UU Pemajuan Kebudayaan Disahkan

Jakarta, Kemendikbud – Setelah melalui pembahasan yang memakan waktu hampir dua tahun, RUU Pemajuan Kebudayaan disahkan dalam rapat Paripurna Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pemajuan Kebudayaan, hari ini, Kamis (27/4-2017), di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Jakarta. Rancangan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan merupakan inisiatif DPR RI, melalui surat Ketua DPR RI nomor LG/19390/DPR RI/XII/2015, tanggal 18 Desember 2015, perihal Penyampaian RUU tentang Kebudayaan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pemerintah menyambut baik gagasan tersebut dengan membentuk Tim Antar Kementerian yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penunjukan Kemendikbud sebagai koordinator atau pimpinan Tim Antar Kementerian tersebut berdasarkan surat Presiden RI nomor R.12/Pres/02/2016, tanggal 12 Februari 2016, perihal Penunjukan Wakil untuk Membahas RUU tentang Kebudayaan. Kementerian lain yang masuk da

Data Gender dan Anak Penting Untuk Perencanaan Pembangunan

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) dengan badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Aceh Provinsi Aceh menggelar kegiatan sosialisasi forum data gender dan anak. Kegiatan ini digelar Rabu (26/4/2017) di Gedung ITLC Banda Aceh. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB), dr Mediay Yulizar membuka secara resmi kegiatan yang diikuti sekitar 50 peserta dari lintas SKPD ini. Dalam sambutannnya, Media mengatakan selama ini, isu gender dan anak masih kurang diperhitungkan dalam berbagai proses kebijakan pembangunan, dikarenakan ketersediaan data terpilah yang kurang memadai. Padahal data dan informasi ini merupakan sebuah komponen penting dalam penyelenggaraan pembangunan yang digunakan mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, implementasi sampai dengan evaluasi program atau pengukuran terhadap pencapaia

Ketika Kasus Kekerasan Semakin Merajalela, Apa Peran Mahasiswa?

    Oleh Farah Febriani, Mahasiswa Psikologi FK Unsyiah) Akhir-akhir ini, media dikejutkan dengan berbagai macam pemberitaan yang berkaitan dengan kekerasan, baik secara fisik dan juga secara seksual (yang umumnya terjadi pada perempuan dan anak-anak). Mulai dari kasus seorang perempuan yang masih berstatus sebagai pelajar yang diambil kehormatannya oleh belasan pria lantas dibunuh, hingga kasus seorang perempuan yang disiksa secara fisik dan diambil kehormatannya oleh beberapa orang pria serta pembunuhan yang rasanya komplit sudah menambah beban korban beserta seluruh keluarga dan kerabatnya. Semua identitas pelaku dan korban saya rahasiakan, karena fokus utama kita bukan pada kasus melainkan pada proses penyelesaiannya beserta dampak yang terjadi pada masyarakat. Tentunya kita berharap tidak akan terjadi lagi kasus-kasus seperti ini yang terjadi di negri ibu pertiwi, Indonesia (khususnya Aceh, daerah yang memegang teguh prinsip Syariat Islam). Semoga para korban diberikan tem

Monkey Business

Oleh: Benny Ekonomi lagi sulit kata teman saya, “Untung kita tidak pailit, kalau tidak bisa berabe urusannya di dunia. Diam-diam saya mengamini, perekonomian kita saat ini memang sangat lesu. Janji setiap rejim penguasa untuk memperbaiki kondisi perekonomian bagai angin meniup debu. Sakit! Kelilip mata! Kondisi ekonomi memang diperbaiki, tapi seringnya bagi golongan tertentu saja. Makanya tidak heran jika kita seing mendengar ungkapan “Cari yang haram saja susah, apalagi yang halal”! Banyak yang berpendapat bahwa kejujuran di bisnis era sekarang ini adalah sesuatu yang mustahil dilakukan. Padahal, jujur adalah salah satu syarat untuk mujur. Jadi ingat pengalaman berbelanja ikan dulu. Saat memilih ikan, saya ingat betul ikan yang saya pilih hanya satu jenis dalam satu wadah. Namun saat pulang ke rumah, bim salabim, ikannya berubah menjasi ikan yang dicampur dengan jenis lain. Kalau nyampurnya dengan jenis yang lebih mahal sih untung, ini yang ada malah dicampur dengan ikan yan

DSI Banda Aceh Gelar Kegiatan Bimbingan Keluarga

  Banda Aceh – Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh Kegiatan Bimbingan Hukum Keluarga dan Pembinaan Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah bagi masyarakat kota Banda Aceh, Selasa (18/4/2017) di aula gedung C Balai Kota. Acara yang mengusung tema "Keluarga Islami Cerminan Kota Madani" ini diikuti oleh 50 peserta dari perwakilan Posyandu, guru PAUD, organisasi masyarakat, dan kepemudaan dari setiap Gampong dalam wilayah kota Banda Aceh. Acara ini digelar selama 2 hari dari tanggal 18 hingga 19 April dan dibuka secara resmi oleh Asisten I bidang Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesejahteraan Rakyat, Bachtiar S Sos. Dalam sambutannya, Bachtiar mengatakan bahwa tanggung jawab utama menjaga istri dan anak-anak adalah kepala keluarga.“Dalam Alquran surah At Tahrim ayat 6 Allah memerintahkan, Qu Anfusakum wa ahlikum nar`. Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Jadi ini merupakan tugas utama dari seorang ayah sebagai kepala keluarga yang menentukan keluarganya masuk

Kuliner Pendidikan Tanah Rencong

  Oleh Mulia Putra (Dosen STKIP Bina Bangsa Meulaboh & Alumni UNSYIAH) Sepintas di benak kita, hampir tidak mempercayai bahwa ada yang namanya kuliner pendidikan. Sebenarnya, jika kita mau melihat lebih jauh, ada begitu banyak kuliner pendidikan Indonesia, mulai dari Sabang sampai Meureuke. Tergantung bagaimana kita mendifinisikan kuliner. Dalam hal ini, saya mendifinisikan kuliner sebagai sesuatu yang bisa membuat kita puas dan itu menyenangkan, sehingga dengan definisi ini kuliner tidak hanya identik dengan makanan yang enak rasanya, juga boleh merambah ke dunia pendidikan. Sebagai contoh dunia Pendidikan Provinsi Aceh. Nanggroe Aceh Darussalam, itu nama beberapa tahun yang lalu sekarang sudah menjadi Provinsi Aceh, pada realitasnya memiliki segudang kuliner pendidikan yang bisa dirasakan oleh anak-anak Aceh khususnya dan warga Indonesia umumnya. Aceh memiliki universitas Syiah kuala yang terkenal dengan Jantong Hatee (Jantung Hati ) rakyat Aceh yang di dalamn

Beginilah Cara Kami

Oleh Tabrani Yunis Majalah Anak Cerdas, the children magazine, kini berusia dua tahun. Usia yang masih seumur jagung. Eksistensinya sangat penting, karena majalah Anak Cerdas menjadi satu-satunya majalah anak-anak yang terbit di Aceh. Kalau majalah anak yang terbit di Jakarta dan beredar di kota-kota kabupaten di Aceh, banyak. Ada banyak majalah anak yang bisa dibeli dan dibaca abak-anak Aceh. Namun, majalah anak-anak yang terbit di Aceh dan bernafaskan pendidikan yang bersandar kepada ajaran Islam, tentu hanya majalah Anak Cerdas. Tidak ada yang lain.    Jangankan majalah anak-anak, majalah orang dewasa saja tidak ada. Kalau pun ada, masa terbitnya atau usia terbitnya sangat pendek. Hanya bisa terbit satu kali atau dua kali, setelah itu mati. Hanya satu pula majalah dewasa yang terbit di Aceh hingga di atas usia 13 tahun, yakni majalah POTRET yang hingga kini masih terbit dengan kemampuan yang terbata-bata. Tidak mendapat dukungan, baik Yang lain? Silakan cari. Pasti anda

Puisi Lianna Putri SM

Siluet Oleh Lianna Putri SM. Kau ... Bolehkah aku menyimpan segenggam ingatan tentangmu? Yang masih berserakan di sekitar ruang kosong dalam hatiku. Ruang yang tak pernah mampu terjamah oleh jiwa-jiwa yang lain. Sejak pertama kau putuskan ‘tuk lenyap dari pandangan garis cintaku. Kau ... Bolehkah aku menciptakan sendiri singgasana khayalku? Menyambung satu persatu kenangan yang telah terpecah belah diguncang masalah. Menjadikan bayangmu sebagai segurat siluet indah. Siluet indah perantai hati yang tak ‘kan pernah patah. Kau ... Ku tahu ragamu mungkin tak ‘kan kembali. Tersapu oleh saputan waktu yang mendadak tak terkendali. Namun izinkan sukmaku ‘tuk tetap merengkuh siluetmu. Sebagai penenang jiwa disaat rindu menyergap kalbu. ~ Semarang, 29 Januari 2017 ~ PULANG Oleh Lianna Putri SM. Binar mata bulatmu bersinar terang Tangan-tangan mungilmu hendak menggapai awan Kaki-kaki kecilmu berderap mantab menapaki bumi Senyum indah sumringahmu cerah menyambut sang hari Namun sosok

Walhi Aceh, Bencana Ekologis Aceh Tenggara dikarenakan Lemahnya Mitigasi Bencana

  Bencana banjir bandang melanda Aceh Tenggara merupakan akumulasi dari enam faktor yang bisa dipetakan secara cepat, diantaranya tingkat curah hujan yang tinggi, topografris, illegal logging dan pembukaan lahan yang mengakibatkan bencana ekologis setiap tahun di wilayah tersebut. Seharunsya pemerintah bersama parapihak strategis aktif memastikan seluruh proses mitigasi bencana yang dilakukan dengan rutin. Berdasarkan data di Walhi Aceh sampai akhir tahun 2013, kerugian akibat bencana banjir di Aceh Tenggara mencapai 9 milyar lebih, dengan 82 kejadian banjir dan banjir bandang. Total kerugian tersebut dihitung berdasarkan sejumlah dampak dan korban, seperti dampak terhadap sarana dan prasarana, serta korban jiwa yang mencapai 86 orang. Bila dilihat dari luasan potensi banjir, Kecamatan Sigala – gala masuk dalam kategori tinggi berdasarkan kelas dominan bahaya. Setidaknya, kecamatan ini memiliki 123 ha potensi banjir kategori rendah, 48 ha kategori sedang, serta 2.990 ha kategori

Ratusan Abang Becak Ikuti Sosialisasi Transportasi Wisata Halal

Banda Aceh - Dalam rangka mendukung penetapan Kota Banda Aceh sebagai salah satu destinasi wisata halal di Indonesia, Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh memberi pembekalan bagi para penyedia jasa transportasi lokal. Mengusung tema “Mewujudkan Kota Banda Aceh Sebagai Destinasi Wisata Halal”, acara yang digelar di Hotel Lading ini diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari para abang becak, tukang ojek, dan supir taksi, Senin (10/4/2017). Dalam sambutannya saat membuka acara, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menyebutkan keberadaan jasa transportasi lokal khususnya Becak di Banda Aceh cukup menarik perhatian wisatawan karena modelnya yang unik. “Tapi ingat yang paling penting jangan mengambil kesempatan dengan mematok harga tinggi, nanti mereka tak mau naik Becak lagi. Hal itu juga akan merusak citra kota kita sebagai daerah syariat. Seharusnya semakin ramai yang datang, semakin melimpah rahmat dari Allah SWT,” ujar Illiza. Ia juga mengharapkan agar penyedia jasa transpo

Gizi Pangan dan Gizi Keuangan Ibu Rumah Tangga

Oleh: Melisa Dewi Tristiani * Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sehingga pemenuhannya menjadi salah satu hak asasi yang harus dipenuhi secara bersama-sama oleh negara dan masyarakatnya. Pangan adalah kebutuhan paling hakiki yang menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa dan stabilitas sosial politik suatu negara. Kualitas suatu negara dapat dinilai dari adanya pangan yang tercukupi bagi warganya. Pangan yang bergizi dan mampu memberikan manfaat kesehatan akan menjkan SDM tidak kekurangan gizi, sehingga mampu bekerja secara optimal. Ketahanan pangan adalah suatu kondisi ketersediaan pangan yang cukup bagi setiap orang pada setiap saat, dan setiap individu mempunyai akses untuk memperoleh baik secara fisik maupun ekonomi. Ketahanan pangan dikaitkan dengan tiga faktor utama yaitu kecukupan (ketersediaan) pangan, stabilitas ekonomi pangan, dan akses fisik maupun ekonomi bagi individu untuk mendapatkan pangan. Ketahanan pangan minimal memiliki

Poligami Diam-diam dan Keadilan

Oleh : Niyyatinur, S.HI, M.H Perkawinan poligami hingga kini masih menjadi polemic. Apalagi dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan isteri. Manusia pada dasarnya sulit berlaku adil dan condong kepada yang dicintainya. Sebagaimana tercermin dalam al Quran surat an nisa’ ayat : 129. “ dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian. Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Perkawinan Poligami mensyaratkan keadilan. Allah SWT berfirman surat An Nisa’ ayat 3 “ maka kawinilah perempuan-perempuan (lain) yang kamu senangi dua, tiga atau empat, kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja.” Menurut John Raws keadilan adalah ukuran yang harus diberikan untuk menca

Jumat Dulu dan Sekarang

Oleh :Nisa Ulmuddrika Kamis, 30 Maret 2017 Dulu Di kampungku, jumat adalah ketenangan Yang ku temui hanyalah kesepian Masjid mendadak ramai Semua muslim bergegas menunaikan kewajibannya Dulu Aku mendamba-dambakan banyak ikhwan Jumatnya dimanfaatkan untuk sebuah ketampanan Supermarket, toko-toko seakan tidak menerima pelanggan Jalanpun menjadi sepi Kampungku bak kota mati Sekarang? Akupun tak segan membeda-bedakan Antara jumat dulu dan sekarang Kebencian pada perubahan Membuatku tak sudi Aku tak lagi menemukan sunyi Jumat berevolusi Semua aktif berfungsi Toko-toko masih dipenuhi pembeli Semua berubah tak sesuai dambaan Separuh rekan laki-laki tak lagi bersuci Bahkan untuk sebuah ketampanan hati Aku percaya zaman Seiring waktu Membuka jendela wawasan Melengser ketinggalan menuju kecanggihan Namun, haruskah adanya perubahan? Apalagi harus menggadaikan syariat yang sudah lama ditegakkan