Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Syukur

Oleh Hj. Juairiah Baroh Lancok, Lueng Putu, Pidie Jaya Detik,menit serta waktu yang kulalui Bulan dan tahunpun berganti Memang itu kehendakMu Ya Rabb... Tetapi sukmaku bergetar syahdu Kala kuresapi betapa besar nikmatMu padaku.. Kau anugerahkan raga dan rasa,serta keindahan alam semesta Tanpa satupun Kau minta imbalannya... Duhai mengapa,mengapa dan mengapa? Aku lalai dan terlelap akan fatamorgana... Sejatinya tak ada kata lama dan baru Semuanya adalah langkah menuju titik harapan... Disini semuanya baharu,nun disanalah keabadian... Kita bangun sebuah istana dengan Iman,Cinta dan Taqwa... Jangan larut dalam seruling gendang Berikhtiarlah dengan usaha dan doa... Berpangku tangan dan bermalasan tak ada makna Singsingkan lengan baju Tadahkan tanganmu...sungguh Dia Sang Pemilik Cinta,Maha Pengasih dan Penyayang.... Aku rinduuu... 31 Des 2019 (04.40)

EKOFEMINISME : KETERIKATAN ANTARA PEREMPUAN DAN ALAM

Oleh Lili Nurmayanti Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris (PBI) IAIN, Langsa, Aceh S ampai hari ini sistem patriarki masih tetap menjadi budaya di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Budaya yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan mendominasi dalam berbagai bidang seperti moral, politik, sosial, bahkan penguasaan properti. Dikarenakan laki-laki sering menjadi subjek pertama yang mendominasi, maka perempuan sering menjadi subjek ke dua atau objek yang memperoleh tindakan diskriminasi maupun eksploitasi. Konsep gender sebenarnya merupakan hasil dari gagasan yang dikonstruksikan oleh masyarakat. Konstruksi digunakan untuk melemahkan posisi perempuan karena diartikan sebagai kodrat yang diberikan Tuhan secara lahiriah. Maka dari sini lah muncul berbagai macam kekerasan dan ketidakadilan terhadap kaum perempuan, sehingga muncul stigma bahwa kaum maskulin yang memegang kuasa dan mendominasi. Orang-orang memiliki perspektif bahwa nelayan itu merupakan j

Hampa

Oleh: Rizka Raudhatul Jannah Hampa Tentang nya yang mewakili banyak perasaan Terlebih akan segala ketenangan Hening kala datang sepi Terlintas tentangnya yang kehilangan dirinya Banyak kisah nya yang tak semuanya bahagia Banyak kemauannya hanya menjadi angan belaka Dirinya yang hampa akan kesenangan Secuil kisah setitik kasih Dia yang berusaha memperjuangkan segalanya Terhalang akan kekosongan dirinya Isak tangis nya air matanya tumpah ruah Akan sesuatu yang tak bisa dilakukannya Banyak darinya yang tak bisa lakukan banyak orang Akan ketulusan dan keikhlasan hatinya Hai semua nya berlalu seiring waktu Hati ini masih percaya akannya Mungkin belum saatnya, tapi pasti akan ada Selamat malam Aku dan segala kemungkinan.

LEMBARAN BARU TANPA NARKOBA

dok. Galamedianews.com Oleh Nurmila Yusda Narkoba adalah benda yang dapat menghancurkan siapa pun yang menggunakannya. Narkoba mampu menghancurkan kehidupan, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak sekalipun. Sebagian besar bahaya narkoba pastinya sudah diketahui oleh setiap pemakainya, tetapi mengapa mereka tetap menggunakannya? Banyak alasan mereka menggunakan narkoba. Beberapa di antaranya adalah sebagai penambah percaya diri, menghilangkan rasa lelah dan juga menghilangkan rasa sakit. Namun pada dasarnya narkoba hanya digunakan sebagai kenikmatan semata. Pada akhirnya narkoba membuat pemakainya menjadi kecanduan.             Orang yang sudah kecanduan narkoba akan terus menggunakan narkoba tersebut. Dengan kata lain mereka akan mencari dan membeli narkoba,tak peduli berapapun harganya dan bagaimanapun cara mendapatkannya. Inilah yang mengakibatkan timbulnya kekerasan di mana-mana yang disebabkan oleh orang-orang yang kecanduan  narkoba. Mereka kerap membuat kerusuhan. A

Tong Sampah

Dok. Pribadi Oleh Tabrani Yunis Tong sampah, tempat atau wadah untuk menampung sampah. Ya, tentu saja fungsinya sebagai tempat atau wadah menampung sampah-sampah atau barang-barang bekas yang sudah tidak kita perlukan atau tidak kita gunakan alias tidak kita pakai lagi. Selain tong sampah, ada pula yang menyebutnya dengan kerjanjang sampah. Disebut keranjang sampah, karena wadahnya berupa keranjang. Ada yang berbahan plastik, ada pula berbahan lain seperti rotan atau lainnya. Karena ada juga keranjang yang terbuat dari bahan besi kawat kecil. Namun, fungsinya tetap sama, sebagai wadah menampung sampah. Kalau di luar negeri, di kalangan negara-negara yang berbahasa Inggris, tong sampah alias keranjang sampah, yang ukuran kecil-kecil itu sering disebut dengan  garbages bins. Juga ada yang disebut dengan  trash can . Di negara-negara lain yang punya dan menggunakan bahasa lain, pasti sebutannya akan lain lagi. Yang penting, benda atau wadah penampungan sampah tersebut ada di m

Anak-Anak Palestina, Anak-Anak Luar Biasa

dok. ACT Oleh Nurmila Rusda Berdomisili di Langsa, Aceh Anak Palestina adalah anak-anak yang paling tidak beruntung di dunia ini. Mengapa mereka menjadi anak yang paling tidak beruntung? Dikatakan demikian, karena pada dasarnya anak-anak di mana pun mereka berada, hakikatnya mereka tetaplah anak-anak. Mereka selalu punya keinginan untuk menghabiskan waktu dengan bermain dan mendapatkan kasih sayang dari siapa pun, terutama keluarga dan kedua orang tuanya. Begitu pula dengan anak Palestina yang lahir dan dibesarkan di daerah yang terlibat langsung dengan konflik berkepanjangan. Kondisi anak-anak Palestina sangat berbeda dengan anak lainnya. Umumnya mereka harus berhadapan langsung dengan hal-hal yang seharusnya tidak mereka dapatkan dan mereka lakukan pada usia mereka. Sedari mereka kecil, mereka sudah disuguhkan pemandangan yang sangat menyedihkan. Mereka menjadi saksi kekejaman yang terjadi, mereka menyaksikan bagaimana orang tua mereka disiksa dan bahkan diculik di depan

Sembilan Tuntutan Kelompok Pembudidaya Lobster di Lombok Timur

dok. Agromaret Pada era tahun 60-an s/d 80-an Perairan Lombok Timur (Selat Alas) sangat terkenal dengan cumi-cumi dan ikan lemuru. Ikan cumi-cumi khususnya saat itu menembus pasar eksport ke Jepang dan Negara lain melalui toke-toke besar di Surabaya. Begitu juga ikan lemuru (trijo) yang dipasarkan sampai ke Surabaya dan kota-kota lainnya untuk pakan ternak. Penangkapan ikan (cumi-cumi, lemuru) kala itu menggunakan alat tangkap dengan berbagai jenis dan ukuran. Kondisi tersebut sekarang sudah tidak bisa kita temukan lagi di Selat Alas (Perairan Lombok Timur). Para nelayan kita menangkap cumi-cumi jauh ke provinsi tetangga yaitu ke NTT (Sumba). Ikan lemuru serta jenis ikan lainnya jauh berkurang dan beberapa jenis ikan lainnya sudah tidak kita temukan lagi. Pada tahun 2001, salah satu penelitian yang dilakukan oleh UNRAM (REA-UNRAM) menyebutkan bahwa sumberdaya perikanan di Selat Alas (Lombok Timur) berkurang disebabkan oleh Over Fishingdan Destructive Fishing. Begitu jug

Peringatan 15 Tahun Bencana Tsunami Aceh

Banda Aceh, 26/12/19. Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) 'Aisyiyah bekerjasama dengan STIKES Muhammadiyah dan MDMC Muhammadiyah Aceh mengadakan kegiatan Peringatan Tsunami ke-15 bertempat di Aula Kampus STIKES Punge Blang Cut, Banda Aceh, Rabu(25/12/2019) Rangkaian kegiatan tentang materi Kesiapsiagaan Bencana  disajikan oleh Dr. H. Taqwadin Husin, koordinator Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Cut Rahmawati, M. Pd. Sekretaris LLHPB 'Aisyiyah. Judul materi Bijak Menyikapi Sampah dilanjutkan simulasi dan pengolahan sampah menjadi karya yang bermanfaat juga bernilai jual. Kegiatan ini menjadi sancta pending mengingat Aceh merupakan wilayah yang paling rawan bencana, sehingga perlu pengetahuan luas dan penyebaran pengetahuan bencana bagi kita dan generasi agar lebih siaga menghadapi bencana.  Perilaku bijak dengan mengurangi sampah plastik perlu selalu disuarakan. Mengingat sampah di Banda Aceh enam persennya merupakan sam

Sepucuk Surat Untuk Kak May

Oleh Nurbaiti Aku adalah adik bungsu yang yang diasuh seperti anak sendiri oleh Kak May. Marziah namanya, namun kami memanggilnya kak May. Dia seorang perempuan sederhana, bertubuh kurus dan tinggi. Kak May adalah pengganti ibu setelah ibu kami meningsgal dunia. Dia menjaga dan merawatku ketika aku sakit, dia menyiapkan aku makan, dia selalu tidur dyngan ku, sehingga satu malam pun aku tidak bisa tidur tanpa dia. Kak May sannat menyayangiku, begitu pula sebaliknya aku sangat menyayanginya. Jauh dari kak May bagai mimpi buruk bagi aku, karena tidak ada satu orangpun yang akan sabar menghadapi seorang adik yang rewel dan egois seperti aku.  Beranjak kelas 1 SD, Kak May berencana untuk bekerja dan menitipkan aku ke rumah nenek. “Dik, tinggallah disins, kakak akan pergi sebentar saja dan nanti sore kakak akan segera kembali”. Begitulah kata kakak kesayanganku itu. Sesaat aku lupa bahwa aku sudah ditinggal olehnya, namun melewati waktu seharian itu sangat sulit bagiku hingga s

Pentingnya Mengenal Karakter Anak

Oleh: Muhammad Syawal Djamil* Meskipun sudah hidup bersama dan juga menjadi warisan biologisnya, karakter seorang anak belum tentu berhasil dikenal dengan baik oleh tiap orang tua. Sering kali, karena sikap otoriter dan komunikasi satu arah yang dibangun dalam keluarga, membuat orang tua cenderung tidak mengenal dan memahami anaknya sendiri.  Padahal, mau diakui atau tidak, mengenal anak secara mendalam merupakan kemestian bagi orang tua dalam menunaikan tanggung jawabnya.  Dengan mengenal anak dengan baik, orang tua akan membantu mengantarkan anaknya mengeksplorasi bakat dan minatnya, yang tentunya mempermudah pula anak meraih cita-citanya. Memahami karakter anak tidaklah mudah, bahkan ada orang tua --bisa dikatakan-- tidak mengenal anaknya sendiri. Faktanya ketika seorang anaknya ditengarai dan dijumpai melakukan suatu penyimpangan dalam masyarakat, semisal mem-bully temannya, mencuri barang temannya dan lain sebagainya. Maka ketika dihadapkan pada orang tuanya, b

AKU ADALAH KACA BURAM

Ketika sendiri waktu malam sunyi aku menelusuri sudut-sudut rasa yang berkecamuk di batin Aku adalah kaca buram dihinggapi debu-debu kusam dan telah retak menunggu bekah aku menelaah jejak semalam bersimpang siur sungguh mengelirukan dan menyesatkan kereta api tergelincir telah lupakan destinasi Di sepertiga malam aku bermohon pada-Mu temukan aku jalan kembali kepada fitrah Karya, Mohd Adid Ab Rahman JB5472, Jln. 6, Taman Jus Perdana, Selandar, 77500 Melaya

Ancaman Bencana Alam di Depan Mata

Dok Pribadi (Catalan Perjalanan keliling Aceh) Bagian Pertama Oleh Tabrani Yunis Dalam perjalanan keliling Aceh pada hari Rabu, hingga Jumat, 11-13 Desember 2019 lalu, perjalanan dimulai pantai barat-selatan Aceh. Garis mulai (starting point)  adalah  Banda Aceh ke Calang, singgah Meulaboh, makan mie rebus di Blang Pidie dan berhenti sejenak menyaksikan latihan seni debus di Lhok Bengkuang, Tapak-tuan. Usai meneguk secangkir the hangat yang disajikan gadis kecil, puterinya Sarbunis dan berbincang-bincang sejenak, jarum jam sudah menunjukan pukul 21.30 WIB. Ada keinginan untuk mencari hotel di Tapaktuan, untuk merebahkan badan. Namun, diskusi singkat dengan dua rekan seperjalanan, akhirnya memutuskan untuk terus melanjutkan perjalanan ke Subulussalam. Aku bertanya pada sang sopir, apakah masih sanggup untuk melanjutkan perjalanan ke Subulussalam. Dengan penuh yakin, ia berkata, sanggup. Maka, mobil Avanza yang kami gunakan meluncur ke jalan raya dan selanjutnya mengar

Perlukah Pahlawan Baru di Dunia Pendidikan?

Dok. Pribadi Oleh Riazul Iqbal Guru SMP Swasta Sukma Bangsa Pidie, Aceh Semua Pahlawan/orang sukses itu lahir di keluarga yang sederhana sampai keluarga menderita, kecuali Batman dan Ironman? Saya melihat Kante dan Gabriel Jesus, anak yang hidup di jalan. Hidupnya pedir, harus menjadi pekerja bangunan, tetapi fokus pada hobinya bermain bola sampai dipakai di starting eleven ole Liga utama  Inggris.  Aku bertemu sahabatku baru-baru ini di Jantho, Intelektual muda yang sejak kuliah sudah menghafal kata-kata sulit di kamus, beristrikan seorang pekerja sosial yang mengabdikan diri memberikan sekolah kepada anak-anak pemulung di Gampong Jawa, Banda Aceh. Dalam sekelebat bicara kami, aku menyerap darinya kalau semua anak itu spesial, baik anak orang kaya ataupun anak pemulung. Hanya berbeda treatment saja ole orang tua mereka. Mungkin orang tua anak orang kaya mengerti akan pendidikan dan supaya tidak susah menyekolahkan anaknya ke sekolah favorit dan mendapatkan gu

Lustrum I Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry,Gelar Konferensi

Dalam rangka memperingati ulang tahun yang ke 5 (Lustrum), Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Konferensi Mahasiswa Psikologi I. Konferensi yang berlangsung selama 2 hari (18-19 Desember 2019) merupakan konferensi psikologi pertama yang dilaksanakan oleh organisasi mahasiswa psikologi. Mengambil tema “Positive and Social Psychology”, konferensi ini menghadirkan 4 pembicara utama yaitu Psikolog senior Aceh yaitu Ibu Nurjannah Nitura, Psikolog, M.M, Peneliti Senior Aceh Institute Dr. Fajran Zain, MA, Dosen Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry sekaligus sekretaris umum alumni UPSI Aceh Ida Fitria, S.Psi., M.Sc dan Nurul Husna, S.Psi., M.Sc.  Dalam paparan singkatnya, Ida Fitria , S.Psi., M.Sc salah satu penggagas kegiatan ini menyatakan bahwa mahasiswa harus mampu menjadikan dirinya menjadi solusi terhadap masalah-masalah yang ada di masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan melakukan penelitian-penelitian yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang diha

Menanti Reformasi Paradigma Peningkatan Kapasitas Guru

Oleh Tabrani Yunis Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh Banyak sekali agenda atau pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadim Makarim pada periode 2019-2024 ini. Sebagai menteri termuda dan katanya tidak memiliki latarbelakang pendidikan untuk mengurusi dunia pendidikan, ia memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar. Di pundaknya, di satu sisi harus menjalankan visi dan misi Presiden Jokowi untuk menjadikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia emas 2045 sebagai fokusnya. Ia juga harus membuat kompatan-lompatan kemajuan dalam bidang pendidikan nasional dalam menyikapi adanya disrupsi teknologi dan manajemen pendidikan nasional. Bukan hanya itu, Nadiem Makarim juga harus mengejawantahkan pesan Presiden agar pendidikan nasional dikelola dengan teknologi, tanpa harus menggeser tujuan pendidikan. Sementara, persoalan-persoalan pendidikan di tanah air, bagaika

Inovasi Edukasi di Era Revolusi Industri 4.0

Oleh : Ilham Ramadhan Nur Ahmad  Revolusi industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep revolusi Industri 4.0 yang pertama kali dicanangkanoleh Prof. Klaus Schawb, mengatakan bahwa konsep tersebuttelah merubah hidup dan cara kerja manusia. Perubahan yang terjadi mulai dari teknologi dan informasi, ekonomi, sosialbudaya, dan pendidikan menuntut generani muda Indonesia untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan yang begitu cepat. Kini, revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerjamanusia secara fundamental. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti fundamental adalah sesuatu yang mendasar(pokok atau prinsip) dalam suatu hal. Jadi, fundamental merupakan sesuatu yang menggambarkan berbagai hal, kegiatan, dan prinsip-prinsip yang sangat penting danmempengaruhi sifat dasar dari hal-hal lain atau elementerpenting pada berbagai bidang. Teknologi dalam dunia pendidikan mengalamiperkembangan yang sangat pesat. Saat